Logo AQUA

4 Tips Mengajarkan Puasa untuk Anak

Tips Ramadhan | 07 April 2020

Bagikan:

4 Tips Mengajarkan Puasa untuk Anak

Memang bukan kewajiban bagi anak-anak yang belum masuk masa pubertas untuk ikut menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin mengenalkan puasa di bulan Ramadan kepada Anak sejak dini dan membiasakannya sehingga ia tidak merasa asing ketika tiba waktu dimana puasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi mereka.

 

Jika selama ini Anda mengajarkan anak untuk makan tepat waktu, menghabiskan makanan yang ada di piring, maka mengajarkannya puasa untuk menahan haus dan lapar dalam rentang waktu yang cukup lama tentu merupakan tantangan tersendiri. Lalu, bagaimana cara mengajarkan puasa untuk anak dengan baik dan benar?

 

 

1. Ajarkan secara perlahan

 

Untuk memulai mengajarkan anak berpuasa, maka kita harus membuat dirinya terbiasa dengan bagaimana rasanya saat berpuasa.

 

Perlu diingat juga bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan jadi masih membutuhkan banyak nutrisi. [1]

 

Jadi sebaiknya mulailah mengajarkan anak berpuasa secara bertahap, seperti mengajaknya berpuasa selama beberapa jam terlebih dahulu. Jika ia ikut makan sahur, maka ia bisa berbuka saat siang hari saat pulang sekolah, atau bahkan di pagi hari saat waktu sarapannya. Selalu ingatkan ia tentang niatnya untuk berpuasa, dan tingkatkan lagi durasinya perlahan di hari-hari berikutnya.

 

Atau, Anda juga bisa mengenalkan arti puasa dengan mengajaknya untuk menghindari makanan tertentu terlebih dahulu. Misalnya, bila anak Anda menyukai makanan seperti coklat dan keripik kentang, ajak ia untuk menghindari makanan tersebut selama berpuasa. Tujuannya adalah untuk melatihnya menahan hawa nafsu.

 

 

2. Tidak melakukan aktivitas fisik yang berat

 

Anak-anak biasanya memiliki keinginan yang besar untuk tetap bermain meski sedang berpuasa.

 

Sebenarnya hal tersebut sah-sah saja untuk dilakukan, apalagi jika anak Anda terbilang anak yang aktif dan gemar untuk bermain.

 

Peran Anda sebagai orang tua adalah kembali mengingatkan bahwa ia sedang berpuasa dan jelaskan alasannya mengapa ia sebaiknya tidak beraktivitas tinggi agar tidak terlalu lelah saat bermain. Beri pengertian bahwa selelah apapun, orang berpuasa tidak dapat langsung makan atau minum.

 

Sebagai alternatif, Anda juga bisa menawarkan kegiatan atau permainan di  dalam ruangan yang tak menguras energi tetapi tetap menyenangkan, seperti membaca buku, menggambar dan mewarnai, membuat kerajinan tangan, main masak-masakan, merangkai robot, menyusun balok, dan berbagai aktivitas ringan lainnya.[2]

 

 

3. Ajak untuk makan sahur

 

Membangunkan anak untuk sahur barangkali merupakan salah hal yang cukup berat untuk dilakukan ketika mengajarkannya berpuasa.[3]

 

Karena masih mengantuk, anak cenderung enggan untuk dibangunkan. Maka dari itu, pastikan ia tidak tidur terlalu malam dan sebelum tidur berikan penjelasan mengenai pentingnya makan di waktu sahur untuk mencegah rasa lapar dan haus serta lemas ketika sedang berpuasa di siang hari.

 

Ajari anak untuk makan dengan perlahan dan sabar pada saat sahur. Katakan juga bahwa dengan bersahur, ia akan memiliki energi cukup untuk bermain saat berpuasa nanti.

 

 

4. Berikan santapan yang tepat

 

Agar si kecil semangat untuk bangun sahur, ada beberapa tips yang bisa coba Anda lakukan. 

 

Mengonsumsi makanan yang tepat di waktu sahur akan membantu si kecil tetap lancar dalam menjalani puasa sambil tetap beraktivitas. Jadi sebaiknya sediakan makanan bergizi dan mudah dikonsumsi oleh anak.

 

Anak-anak disarankan makan sahur dengan menu tinggi protein seperti telur, susu, keju rendah lemak, kacang-kacangan, dan ikan. Jangan lupa juga untuk memenuhi asupan serat yang biasanya berasal dari menu seperti sayuran, buah-buahan kering, atau buah-buahan segar. (2)

 

Di sisi lain, ada beberapa menu makanan yang sebaiknya dihindari anak ketika sahur. Menurut Dr. Attia Ibrahim selaku praktisi kesehatan di Primary Health Care Corporation Qatar, hindarilah makanan yang mengandung karbohidrat olahan dalam bentuk gula dan tepung karena cepat dicerna tubuh, akibatnya anak cepat lapar. (4)

 

Selain memperhatikan asupan makanan, tidak kalah penting untuk mencukupi kebutuhan air mineral. Berikan air mineral berkualitas seperti  AQUA, yang lebih dari 45 tahun murni langsung dari sumbernya. Kesegarannya tetap terjaga di setiap tetes kemurniannya melewati lebih dari 400 cek kualitas.

 

Referensi:

  1. Panduan Mencukupi Kebutuhan Gizi Harian untuk Anak Usia Sekolah (6-9 Tahun) - buka
  2. Makanan yang Baik untuk Anak saat Sahur dan Buka Puasa - buka
  3. Mengajarkan Anak Puasa Pertamakali
  4. Jenis Makanan yang Baiknya Dihindari Anak saat Sahur - buka

 

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .