Logo AQUA

10 Tanda Anak Kurang Minum Air Putih, Orang Tua Wajib Tahu!

Hidup Sehat | 26 Desember 2025

Bagikan:

10 Tanda Anak Kurang Minum Air Putih, Orang Tua Wajib Tahu!

Anak-anak sering kali terlalu asyik bermain sampai lupa minum. Dari pagi pagi berlarian, tertawa, lalu tiba-tiba sudah sore tanpa sadar cairan tubuhnya berkurang. Masalahnya, anak terutama balita belum bisa mengungkapkan rasa haus dengan jelas.

Berbeda dengan orang dewasa, anak cenderung jarang mengatakan haus. Namun, sinyalnya bisa datang dari tubuhnya. 

Karena itu, orang tua perlu peka membaca kode tubuh dan tanda anak kurang minum air putih agar tidak sampai berdampak pada kesehatannya. Mari simak artikel ini untuk informasi lebih detail!

Tanda Anak Kurang Minum Air Putih yang Mudah Dikenali

Kurangnya asupan cairan pada anak sering kali tidak disadari oleh orang tua karena gejalanya tampak ringan di awal. Padahal, tubuh anak sangat sensitif terhadap kekurangan air. Berikut beberapa tanda yang paling sering muncul dan bisa dikenali di rumah.

1. Tanda Fisik (Visual)

Dehidrasi adalah tanda paling umum saat anak kekurangan cairan. Kondisi ini bisa ditandai dengan bibir kering, jarang berkeringat, dan tubuh terlihat lemas. Ini beberapa tanda fisik lainnya yang perlu diperhatikan:

 

  • Urine Berwarna Gelap Pekat: Urine anak yang cukup minum air biasanya berwarna kuning muda dan jernih. Jika warnanya berubah menjadi kuning tua atau kecokelatan, itu tanda tubuh kekurangan cairan dan perlu segera ditambah asupannya.
  • Mulut dan Bibir Kering: Bibir anak bisa terlihat pecah-pecah, kering, atau terasa lengket. Mulutnya juga tampak kurang basah meski anak tidak sedang sakit.
  • Mata Cekung: Saat anak menangis, air mata yang keluar sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Mata juga terlihat lebih cekung dari biasanya, terutama jika disertai wajah yang terlihat lelah sepanjang waktu.
  • Kulit Tidak Elastis: Tanda anak kurang minum air putih bisa Anda ketahui dengan melakukan tes sederhana, yaitu mencubit perlahan kulit punggung tangan anak. Jika kulit kembali ke bentuk semula dengan lambat, ini bisa jadi tanda dehidrasi.
  • Napas Lebih Cepat: Pada kondisi kekurangan cairan yang lebih lanjut, anak bisa bernapas lebih cepat dari biasanya. Ini menandakan tubuh sedang berusaha menyesuaikan diri.

 

2. Perubahan Perilaku (Behavioral)

Si kecil yang kurang asupan cairan juga bisa dilihat dari adanya perubahan perilaku sehari-hari. Ada beberapa tanda anak kurang minum air putih yang perlu kamu perhatikan seperti berikut.

 

  • Rewel & Mudah Marah: Anak yang biasanya ceria bisa mendadak rewel tanpa sebab yang jelas. Suasana hati anak juga lebih mudah berubah karena tubuh dan otak tidak bisa bekerja optimal saat kekurangan cairan.
  • Lemas & Mengantuk: Anak-anak terlihat tidak seaktif biasanya. Anak mungkin akan lebih sering duduk, ingin tidur, atau tampak cepat lelah meski tidak banyak bergerak.
  • Sulit Konsentrasi dan Fokus: Anak yang kurang asupan air minum biasanya juga terlihat lebih sering melamun, lambat merespons saat dipanggil, atau sulit fokus saat belajar dan bermain.

 

3. Tanda Khusus pada Bayi dan Balita

Untuk bayi dan balita, orang tua perlu lebih detail dan waspada dalam melihat tanda anak kurang minum air putih. Pasalnya, bayi belum bisa menyampaikan saat dirinya kehausan. Beberapa tanda khusus yang harus orang tua pahami antara lain:

  • Popok Basah Kurang dari 6 dalam 24 Jam: Bayi yang mendapat cukup asupan cairan biasanya akan lebih sering buang air kecil. Jika popok yang basah jumlahnya kurang dari enam selama 24 jam, ini bisa menjadi tanda asupan cairan belum terpenuhi dengan baik.
  • Ubun-ubun (Fontanelle) Tampak Cekung: Pada bayi, ubun-ubun yang terlihat cekung bisa menjadi tanda dehidrasi dan perlu perhatian segera.

 

Baca juga: Mengenal Gejala Dehidrasi Pada Anak dan Cara Mengatasinya 

Akibat Kurang Minum Air Putih Jika Dibiarkan

Jika tanda anak kurang minum air putih terus diabaikan, dampaknya tidak hanya terlihat dari kondisi fisik, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa akibat kurang minum air putih pada anak yang perlu diwaspadai orang tua.

1. Dehidrasi

Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi pada anak, baik ringan maupun berat. Gejala awalnya bisa berupa rewel, lemas, sakit kepala, mual, dan bibir kering. 

Jika dibiarkan, dehidrasi dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti penurunan tekanan darah dan gangguan fungsi ginjal.

2. Penurunan Fungsi Kognitif 

Asupan cairan yang kurang dapat mengganggu kerja otak anak. Anak menjadi lebih sulit fokus, cepat lelah saat belajar, dan kurang optimal dalam memahami informasi atau menyelesaikan masalah sederhana dalam aktivitas sehari-hari.

3. Risiko Infeksi Saluran Kemih

Kurang minum air putih membuat produksi urine berkurang sehingga bakteri lebih sulit dikeluarkan dari saluran kemih. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pada anak, terutama jika terjadi berulang.

4. Gangguan Ginjal 

Dehidrasi yang berlangsung lama dapat mengganggu fungsi ginjal karena zat sisa metabolisme tidak terbuang dengan baik melalui urin. Jika terus terjadi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga gangguan ginjal yang lebih serius. 

Berapa Takaran Air Putih yang Dibutuhkan Anak?

Kebutuhan air minum anak berbeda-beda tergantung usia, berat badan, dan aktivitasnya. Berdasarkan angka kecukupan gizi dari Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan air minum anak bisa disesuaikan dengan usia berikut.

  • Usia 7–11 bulan: Anak mulai dikenalkan air putih dengan kebutuhan cairan sekitar 800 ml per hari.
  • Usia 1–3 tahun: Kebutuhan cairan meningkat menjadi sekitar 1.200 ml atau 1,2 liter per hari.
  • Usia 4–6 tahun: Anak membutuhkan sekitar 1.500 ml atau 1,5 liter per hari.
  • Usia 7–9 tahun: Kebutuhan cairan bertambah menjadi sekitar 1.900 ml atau 1,9 liter per hari.

Semakin bertambah usia, aktivitas anak juga semakin padat. Hal inilah yang membuat kebutuhan cairan meningkat agar tubuh tetap terhidrasi dan anak terhindar dari tanda anak kurang minum air putih.  

Baca juga: 11 Makanan Sehat untuk Anak, Bernutrisi Tinggi! 

Cara Mengatasi & Mencegah Anak Kurang Minum

Agar anak terbiasa minum air putih, orang tua perlu menciptakan suasana yang nyaman dan konsisten. Kebiasaan ini akan lebih mudah terbentuk jika anak merasa minum air adalah bagian menyenangkan dari aktivitas sehari-hari alih-alih sebuah paksaan.

  • Buat sesi minum jadi menyenangkan dengan cerita seru atau permainan singkat.
  • Selalu bawa botol air putih saat bepergian.
  • Berikan contoh rutin dengan minum air putih di depan anak.
  • Sediakan tempat minum yang mudah dijangkau anak di rumah.
  • Gunakan botol, cangkir, atau sedotan dengan bentuk lucu.

Menjaga anak agar cukup minum air putih perlu dimulai dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari. Sebagai solusi praktis di rumah maupun saat bepergian, AQUA Cube bisa menjadi pilihan. Kenapa harus AQUA DULU? Karena tidak semua air itu AQUA.

AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal. Uniknya, AQUA Cube berukuran mini dan pas di genggaman tangan sehingga mudah digunakan anak. Kemasannya juga praktis, mudah dibuka dan ditutup kembali, jadi bisa disimpan dan dibawa tanpa khawatir tumpah.

Yuk, biasakan anak minum air putih setiap hari dengan AQUA Cube sebagai teman hidrasi praktis keluarga.

Baca juga: Mengenal 8 Ciri-Ciri Anak Sehat Secara Fisik dan Psikis

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .