Cedera hamstring adalah salah satu jenis cedera otot yang paling umum terjadi, terutama pada atlet dan orang yang aktif secara fisik. Cedera olahraga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peregangan berlebih, kontraksi otot paksa, dan kelelahan otot.
Penting bagi Anda untuk memahami penyebab, gejala, dan cara pengobatan cedera hamstring agar dapat pulih dengan cepat dan aman. Hal ini karena pencegahan merupakan kunci untuk menghindari cedera hamstring. Untuk itu, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Cedera Hamstring?
Cedera hamstring adalah kondisi cedera yang terjadi pada tiga kelompok otot utama di bagian belakang paha, yaitu semitendinosus, biceps femoris, dan semimembranosus. Otot-otot ini umumnya tidak terlalu aktif saat berdiri maupun berjalan, tetapi bekerja keras ketika tubuh melakukan gerakan, seperti berlari, melompat, dan memanjat.
Karena itu, melakukan aktivitas fisik yang melebihi batas kemampuan dapat meningkatkan risiko cedera hamstring. Oleh karena itu, penting untuk melakukan gerakan stretching dan latihan penguatan untuk otot hamstring secara rutin agar menurunkan risiko cedera dan menjaga kesehatan otot.
Penyebab Terjadinya Cedera Hamstring
Cedera hamstring adalah kondisi yang sering terjadi saat Anda melakukan gerakan secara tiba-tiba, seperti melompat, menerjang, dan lari cepat.
Selain itu, penyebab cedera hamstring juga bisa terjadi akibat dari peregangan atau kontraksi otot yang melebihi batas normal (abnormal stress) dan umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu.
Adapun beberapa faktor risiko dari cedera hamstring adalah:
- Otot tidak lentur: otot yang kurang lentur tidak akan mampu menahan beban setiap aktivitas yang membutuhkan kelenturan sehingga lebih mudah cedera.
- Otot berkembang dengan tidak seimbang: jika otot paha depan lebih kuat daripada otot paha belakang, maka hamstring akan lebih rentan mengalami cedera.
- Jenis olahraga: olahraga yang menuntut peregangan hamstring besar, seperti lari cepat dalam jarak pendek atau menari lebih berisiko cedera.
- Riwayat terkena cedera hamstring: orang yang pernah mengalami cedera hamstring di masa lampau memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalaminya kembali.
- Faktor usia: otot dan jaringan ikat cenderung menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan terhadap cedera seiring bertambahnya usia, sehingga cedera hamstring lebih umum terjadi pada orang tua.
- Overload atau Overuse: memaksakan otot hamstring dengan melakukan terlalu banyak aktivitas fisik tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan cedera. Ini terutama berlaku untuk atlet yang melakukan latihan berat atau kompetisi tanpa memberikan waktu istirahat yang cukup bagi otot untuk pulih.
- Kurangnya pemanasan: Ketika otot hamstring tidak dipersiapkan dengan baik sebelum aktivitas fisik yang intens, seperti olahraga atau latihan, risiko cedera meningkat. Pemanasan yang kurang dalam mempersiapkan otot untuk gerakan yang ekstrem dapat meningkatkan risiko cedera.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Stres Agar Lebih Tenang dan Bahagia
Gejala Umum Cedera Hamstring
Cedera hamstring adalah kondisi yang sering terjadi pada para atlet dan individu yang aktif berolahraga. Cedera ini ini ditandai dengan beberapa kondisi yang bisa dideteksi dengan mudah oleh tubuh. Adapun gejala cedera hamstring adalah sebagai berikut:
- Nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan tajam di bagian belakang paha, seperti otot yang terputus atau robek.
- Rasa sakit yang semakin terasa saat menyentuh atau menekan otot paha yang cedera.
- Area di sekitar paha yang cedera mengalami pembengkakan, terasa kencang,dan mungkin terlihat bengkak.
- Memar berwarna ungu atau merah kecoklatan dapat muncul di area cedera.
- Nyeri saat menekuk lutut terutama saat seseorang berjalan atau berdiri.
Kombinasi dari gejala cedera hamstring adalah tanda adanya cedera pada otot hamstring. Tingkat keparahan cedera pun dapat bervariasi dari yang ringan hingga parah. Karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Cedera Engkel: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Cara Mengobati Cedera Hamstring
Perlu diketahui, pengobatan cedera hamstring akan bervariasi tergantung dari jenis cedera yang dialami penderita hingga tingkat keparahannya. Namun, berikut adalah beberapa cara yang umum diberikan oleh dokter untuk mengatasi kondisi tersebut:
1. Konsumsi Obat
Dokter umumnya melakukan pengobatan cedera hamstring dengan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk membantu meredakan rasa nyeri dan mengurangi peradangan. Contoh dari obat NSAID yang sering diresepkan adalah naproxen dan ibuprofen. Obat-obatan ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu rasa nyeri dan peradangan di tubuh.
Perlu diingat bahwa obat NSAID memiliki efek samping, seperti sakit perut, mual, diare, dan pusing. Karena itu, diperlukan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis dan durasi penggunaan obat yang tepat agar terhindar dari potensi efek samping yang mungkin terjadi.
2. Perawatan Mandiri
Cedera hamstring ringan umumnya dapat diatasi dengan menerapkan metode RICE, yaitu rest (Istirahat), ice (Kompres Dingin), compression (Kompresi), dan elevation (Elevasi). Metode ini penting dilakukan selama 48 jam pertama pascacedera.
Rest atau istirahat adalah kunci utama dalam proses pemulihan. Menghindari aktivitas yang dapat memperparah cedera, seperti berolahraga, berlari, atau mengangkat beban berat merupakan bagian dari rest.
Selanjutnya, ice atau kompres dingin merupakan cara yang efektif untuk membantu meredakan nyeri dan pembengkakan. Gunakan kompres dingin, seperti es batu yang dibungkus handuk selama 10-15 menit setiap 2-3 jam sekali selama beberapa hari pertama setelah cedera. Meski begitu, saat melakukan cara ini penting untuk menghindari penempelan es langsung pada kulit untuk mencegah iritasi.
Kemudian, kompresi atau compression dapat membantu mengurangi pembengkakan dan pergerakan di area yang cedera. Untuk melakukannya, gunakan perban elastis untuk membalut area hamstring yang cedera dengan lembut lalu pastikan perban tidak terlalu ketat agar aliran darah tidak terhambat.
Sedangkan elevation atau elevasi adalah kondisi memposisikan paha yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung. Hal ini dilakukan untuk membantu mengurangi pembengkakan dengan melancarkan aliran darah. Karena itu, untuk melakukannya gunakan bantal saat berbaring atau duduk untuk meninggikan posisi paha.
Penerapan metode RICE secara konsisten dapat membantu mempercepat proses pemulihan cedera hamstring ringan. Jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter jika rasa nyeri dan pembengkakan tidak membaik setelah beberapa hari atau jika Anda mengalami cedera yang lebih parah.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Pinggang, Kenali Gejala dan Pencegahannya!
3. Operasi
Pada kasus cedera hamstring yang parah di mana otot robek atau terlepas sepenuhnya akibat tarikan kuat dari tulang pinggul hingga bagian bawah lutut, tindakan operasi perlu dilakukan segera. Kondisi ini tergolong gawat darurat karena otot yang terlepas membutuhkan penanganan medis untuk disambungkan kembali.
Tujuan utama operasi cedera hamstring adalah untuk merekonstruksi otot yang terputus atau robek dan mengembalikan fungsinya. Operasi ini dilakukan oleh dokter bedah dengan membuat jahitan atau menggunakan teknik lain untuk menyatukan kembali otot yang robek ke tulang.
4. Fisioterapi
Setelah rasa sakit dan pembengkakan mereda, pasien akan diarahkan untuk menjalani fisioterapi guna mengembalikan fungsi otot ke kondisi normal. Pengobatan cedera hamstring adalah kegiatan yang dilakukan oleh fisioterapis yang akan merancang program latihan sesuai dengan kondisi pasien serta fokus pada:
- Latihan-latihan yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot lemah dan mengembalikan rentang gerak yang hilang akibat operasi.
- Peregangan dan latihan mobilitas untuk meningkatkan fleksibilitas otot yang kaku dan tegang.
- Memperkuat otot hamstring untuk mencegah cedera berulang.
Itulah informasi mengenai cedera hamstring, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Meskipun cedera hamstring adalah cedera yang masih tergolong ringan, namun penting untuk mengetahui penanganannya secara tepat agar tidak menjadi lebih parah.
Pada dasarnya, cedera hamstring adalah kondisi yang sering terjadi pada atlet bola dan basket. Karena itu, untuk mencegah kondisi ini terjadi, Anda disarankan melakukan peregangan sebelum berlatih.
Di samping itu, Anda juga perlu memastikan kebutuhan cairan tubuh saat berolahraga dengan banyak minum air putih, setidaknya 8 gelas atau 2 liter per hari. Selain mencegah dehidrasi, minum air putih juga berperan besar dalam proses metabolisme tubuh.
Maka dari itu, pastikan Anda selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi kandungan mineral alami, seperti AQUA. AQUA merupakan air mineral yang sehat dan berkualitas karena diperoleh dari penyaringan bagian terdalam 19 gunung terpilih di Indonesia.
Selain itu, AQUA juga telah menemani masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun serta memiliki uji kelayakan SNI dan BPOM sehingga aman untuk dikonsumsi.
Jadi, sudahkah Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan AQUA? AQUA 100% Indonesia, 100% Halal, 100% Murni.
Baca juga: 6 Gerakan Pendinginan Setelah Berolahraga Tuk Cegah Cedera
Referensi:
- Cedera Hamstring- Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Buka