Kandungan flouride pada air mineral menjadi kontroversi tentang manfaat dan dampaknya. Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini.
Air putih sangat penting bagi tubuh manusia. Selain untuk mengganti cairan yang hilang, air juga memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun tak semua orang berpendapat demikian. Karena air putih juga mengandung fluoride, yang konon memberikan dampak negatif bagi tubuh.
Air memiliki kandungan mineral seperti magnesium, kalsium, zinc, fluoride dan lainnya. Kandungan magnesium penting untuk fungsi otot dan saraf. Kalsium baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Zinc baik untuk sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan rambut, kulit dan kuku. Sedangkan untuk fluoride, masih terdapat kontroversi antara baik dan buruknya mineral ini.
Fluoride dan Kesehatan
Fluoride sangat baik bagi kesehatan gigi, dapat mencegah gigi keropos dan penting dalam pembentukan email gigi pada anak-anak. Karena alasan ini, beberapa negara di dunia –seperti Singapura dan Hong Kong– menambahkan fluoride pada air minum mereka. Inilah mengapa di dua negara tersebut Anda dapat dengan mudah menemukan air mancur untuk minum di pinggir jalan.
Meskipun demikian fluoride juga dapat berdampak buruk bagi diri Anda jika dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi lebih dari 10 mg/l fluoride dapat menyebabkan gigi menjadi fluorosis yaitu keadaan gigi yang menjadi kekuningan/kecokelatan, hingga erosi email gigi. Konsumsi fluorideberlebih juga dapat memberikan efek fluorosis pada tulang, yang dapat menyebabkan kelainan hingga patah tulang.
Flouride juga sering dihubungkan dengan kanker, terutama kanker tulang. Namun hingga kini hasil penelitian masih tidak konsisten untuk membuktikan hubungan sebab akibat tersebut. Tak hanya itu, flouride pun dapat merusak otak dan menyebabkan penurunan IQ.
Walaupun terlihat mengerikan, Anda tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan standar kandungan fluoride dengan mengacu pada pedoman WHO (tidak lebih dari 1.5 mg/L), dan SNI01-3553-20015 (tidak lebih dari 1 mg/L). Dengan dosis yang sudah dijaga ini, Anda dapat terhindar dari efek buruk kelebihan fluoride. Dengan demikian, tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi air yang mengandung fluoride. Asalkan tetap perhatikan dosisnya agar tidak berlebihan, ya!
(NB/RH)
Sumber :
- Fluoride in Drinking Water - buka
- Countries That Fluoridate Their Water - buka
- Fluorosis - buka
- Fluoride in Drinking Water and Osteosarcoma Incidence Rates in the Continental United States Among Children and Adolescents - buka
- Is fluoride a risk factor for bone cancer? Small area analysis of osteosarcoma and Ewing sarcoma diagnosed among 0-49-year-olds in Great Britain, 1980-2005 - buka
- Fluoridated Water - buka
- 50 Reasons to Oppose Fluoridation - buka
- Badan Standardisasi Indonesia (BSN. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3553-2006: Air Minum Dalam Kemasan.2006