Jogging adalah salah satu bentuk aktivitas fisik yang sederhana dan mudah dilakukan, namun manfaatnya sangat besar bagi tubuh. Salah satunya adalah manfaat jogging untuk jantung.
Di tengah rutinitas yang padat, jogging bisa menjadi cara sederhana untuk merawat kesehatan jantung.
Berikut adalah beberapa manfaat jogging untuk jantung yang patut diketahui. Hal ini diharapkan dapat membantu Anda melihat seberapa besar dampaknya bagi kesehatan kardiovaskular.
Manfaat Jogging untuk Jantung
Menurut Premier Heart and Vascular, jogging memiliki beberapa pengaruh penting bagi kesehatan jantung, antara lain:
1. Menurunkan Tekanan Darah dan kolesterol
Salah satu manfaat jogging untuk jantung adalah kemampuannya menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Penelitian yang dipublikasikan dalam AHAIASA Journals menunjukkan bahwa individu yang rutin melakukan jogging memiliki risiko 38% lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan pejalan kaki.
Selain itu, risiko kolesterol tinggi juga turun sekitar 36%, dan risiko diabetes menurun hingga 71%. Ketika faktor berat badan (BMI) ikut diperhitungkan, angka tersebut memang sedikit berkurang.
Resiko menjadi 14% lebih rendah untuk tekanan darah tinggi, 18% untuk kolesterol tinggi, dan 41% untuk diabetes.
Meskipun mengalami penurunan, risiko kolesterol hingga diabetes tetap berkurang secara signifikan.
2. Memperkuat Otot Jantung
Cold Spring Harbor (CSH) Journals menjelaskan bahwa aktivitas fisik seperti jogging dapat memberikan efek langsung pada jantung, bahkan jika dilakukan sekali saja.
Namun, jika dilakukan secara rutin, tubuh akan beradaptasi dan pembuluh darah dapat mengalami perubahan jangka panjang, termasuk perbaikan pada strukturnya.
CSH Journals juga menambahkan bahwa saat jogging, tubuh juga meningkatkan produksi zat seperti nitric oxide, yang membantu pembuluh darah tetap rileks dan mencegah penyumbatan.
Selain itu, aliran darah yang meningkat saat jogging memberi rangsangan positif pada dinding pembuluh, sehingga pembuluh darah menjadi lebih sehat, lebih elastis, dan memiliki diameter yang lebih optimal.
Artinya, jogging tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran, tetapi juga memperkuat organ vital yang menjaga kehidupan.
Baca juga: Cara Jogging yang Benar untuk Mendapatkan Manfaat Maksimal
3. Mengurangi Beban Kerja Jantung
Manfaat lain dari jogging untuk kesehatan jantung adalah mengurangi beban kerjanya. Menurut Researchgate, jogging memiliki efek positif bagi jantung, terutama jika dilakukan dengan intensitas sedang.
Aktivitas ini membantu meningkatkan aliran oksigen ke jantung dan daya tahan, sehingga fungsi jantung secara keseluruhan menjadi lebih baik.
Jurnal Kesehatan Andalas menambahkan bahwa dengan rutin melakukan jogging, otot jantung dan pembuluh darah dapat mengalami adaptasi fisiologis. Jantung menjadi lebih kuat dan efisien, pembuluh darah jadi lebih elastis, dan aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lebih baik.
Researchgate juga menekankan bahwa adaptasi ini membantu mampu mengurangi beban kerja jantung dalam jangka panjang dan mencegah pengerasan atau kekakuan arteri yang sering muncul seiring bertambahnya usia. Hasilnya, risiko penyakit jantung dan gangguan jantung lainnya dapat ditekan secara signifikan.
4. Mengurangi Resiko Penyakit Kardiovaskular
Sebuah penelitian dari Polandia yang dipublikasikan oleh Researchgate, jogging memiliki efek positif bagi jantung, terutama jika dilakukan dengan intensitas sedang.
Aktivitas ini membantu meningkatkan aliran oksigen ke jantung dan daya tahan, sehingga fungsi jantung secara keseluruhan menjadi lebih baik.
Penelitian ini juga menemukan bahwa individu yang rajin berlari atau jogging memiliki risiko meninggal 30% lebih rendah secara keseluruhan, dan risiko meninggal karena penyakit jantung turun hingga 45%.
Menariknya, manfaat ini tetap terlihat meskipun seseorang hanya berlari kurang dari 51 menit per minggu atau dengan kecepatan di bawah 9,5 km/jam.
5. Membantu Menjaga atau Menurunkan Berat Badan
Sebuah penelitian terhadap 538 pelari pemula selama setahun, yang dicatat dalam JSMPF, menunjukkan bahwa melakukan jogging lebih dari 5 km per minggu sambil mengubah pola makan dapat menurunkan lemak tubuh sekitar 5,6 kg.
Dibandingkan dengan pelari yang juga berlari lebih dari 5 km per minggu tetapi tidak mengubah pola makan, kelompok yang menyesuaikan pola makan berhasil menurunkan lemak rata-rata 3,8 kg lebih banyak.
Sementara itu, dibandingkan dengan pelari yang berlari kurang dari 5 km per minggu namun mengubah pola makan, kelompok yang berlari lebih jauh menurunkan lemak sekitar 3,6 kg lebih banyak.
Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Jantung yang Perlu Diketahui
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jogging
Meskipun jogging memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar aktivitas ini tetap aman dan efektif.
Dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini, diharapkan dapat membantu Anda dalam mencegah cedera dan memastikan jantung serta tubuh Anda mendapatkan manfaat yang optimal.
1. Minum Air Mineral yang Cukup
Hidrasi adalah kunci saat melakukan aktivitas fisik. Jurnal Sportif menyebutkan bahwa kehilangan cairan mampu mempengaruhi kinerja tubuh. Efek dehidrasi yang paling umum terjadi adalah pusing, nyeri kepala, atau bahkan kram otot.
Oleh sebab itu, pastikan tubuh Anda tetap terhidrasi sebelum, selama, dan setelah jogging. AQUA Botol 600 ml bisa menjadi pilihan praktis untuk dibawa saat jogging.
AQUA 600 ml memiliki ukuran yang ideal, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil, sehingga mudah dibawa di dalam tas saat beraktivitas di luar rumah. Kemasan botolnya juga dirancang praktis dan mudah dibuka-tutup, sehingga aman digunakan tanpa khawatir tumpah.
2. Gunakan Sepatu Lari
Menggunakan sepatu lari adalah hal wajib untuk mencegah cedera. Sepatu lari didesain untuk meredam benturan, menjaga stabilitas, serta mendukung gerakan kaki dengan benar.
Disarankan untuk menghindari penggunaan sandal atau sepatu kasual yang tidak memiliki bantalan yang cukup karena dapat menyebabkan nyeri lutut atau pergelangan kaki.
3. Berlari dengan Langkah Normal
Salah satu kesalahan umum adalah memaksakan langkah yang terlalu panjang. Langkah alami dan ritmis lebih aman serta mengurangi risiko cedera.
Langkah yang terlalu panjang membuat kaki menghentak tanah dengan keras, menyebabkan tekanan berlebihan pada lutut dan pinggul.
4. Jangan Memaksakan Diri
Penelitian di Polandia menyebutkan bahwa jogging dengan intensitas sedang, sekitar 1–2,5 jam per minggu pada kecepatan lambat hingga sedang, paling baik untuk kesehatan.
Karena kemampuan tubuh berbeda-beda, hentikan aktivitas jika muncul pusing, nyeri dada, atau kelelahan berlebihan.
Patut diketahui bahwa konsistensi lebih penting daripada kecepatan atau jarak. Dengan mendengarkan sinyal tubuh, Anda dapat menghindari cedera serta tetap jogging dengan nyaman.
Rutin jogging tidak hanya menjaga kesehatan jantung tetapi juga meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.
Untuk mendukung aktivitas ini, pastikan kebutuhan cairan terpenuhi dengan minum 2 liter air setiap hari menggunakan #AQUADULU. Dengan tubuh yang bugar dan terhidrasi, manfaat jogging akan lebih maksimal.
Baca juga: Kenapa Sebaiknya Mengawali hari dengan Kemurnian AQUA

