Logo AQUA

Rumus Kebutuhan Cairan Anak yang Tepat Sesuai Berat Badan

Hidup Sehat | 18 September 2025

Bagikan:

Rumus Kebutuhan Cairan Anak yang Tepat Sesuai Berat Badan

Memenuhi kebutuhan cairan anak sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembangnya. Pasalnya, kekurangan cairan bisa memengaruhi konsentrasi, energi, hingga daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memahami rumus kebutuhan cairan anak.

Perlu diketahui, bahwa setiap anak memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, hingga aktivitas hariannya. Simak artikel ini untuk memahami rumus kebutuhan cairan anak yang tepat guna memastikan anak terhidrasi dengan baik setiap hari.

Bagaimana Rumus Kebutuhan Cairan Anak?

Sebelum mengetahui jumlah cairan yang tepat untuk anak, penting bagi Anda memahami bahwa kebutuhan cairan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tidak hanya berat badan, usia dan kondisi gizi anak juga menentukan seberapa banyak cairan yang dibutuhkan anak setiap hari.

Berikut adalah beberapa pendekatan yang paling umum digunakan untuk menghitung rumus kebutuhan cairan anak:

1. Rumus Kebutuhan Cairan Anak Berdasarkan Berat Badan

Perhitungan kebutuhan cairan anak kerap kali didasarkan pada berat badannya. Sebab, berat badan berkaitan langsung dengan kebutuhan metabolisme dan fungsi tubuh Anak. Dalam perhitungan ini, rumus yang paling umum digunakan adalah rumus Darrow. Berikut detailnya:

  • Anak ≤10 kg: 100 ml × berat badan (kg) per hari
  • Anak 10-20 kg: 1000 ml + 50 ml × (berat badan - 10 kg) per hari
  • Anak >20 kg: 1500 ml + 20 ml × (berat badan - 20 kg) per hari

Contoh perhitungan:

  • Anak 8 kg → 100 × 8 = 800 ml/hari
  • Anak 15 kg → 1000 + 50 × (15 - 10) = 1000 + 250 = 1250 ml/hari
  • Anak 25 kg → 1500 + 20 × (25 - 20) = 1500 + 100 = 1600 ml/hari

Baca juga: Cara Minum Air Putih yang Benar dan Anjurannya, Yuk Cek! 

2. Rumus Kebutuhan Cairan Anak Berdasarkan Usia

Selain berat badan, usia anak juga menentukan kebutuhan cairan karena metabolisme dan aktivitas anak berbeda di setiap tahap pertumbuhannya. Secara umum, rumus perhitungan kebutuhan cairan anak berdasarkan usianya, yakni sebagai berikut:

  • Bayi 0–6 bulan: ±150 ml/kg/hari (dari ASI atau susu formula)
  • Bayi 7–12 bulan: ±120–135 ml/kg/hari
  • Anak 1–3 tahun: ±110 ml/kg/hari
  • Anak 4–8 tahun: ±100 ml/kg/hari
  • Anak >8 tahun: ±80–90 ml/kg/hari, disesuaikan dengan aktivitas dan iklim

Contoh perhitungan:

  • Bayi 5 bulan dengan berat 6 kg → 150 × 6 = 900 ml/hari
  • Anak 3 tahun dengan berat 12 kg → 110 × 12 = 1320 ml/hari

3. Perhitungan Kebutuhan Cairan Anak Berdasarkan Kondisi Gizi

Kebutuhan cairan anak tidak hanya ditentukan oleh berat badan dan usia, tetapi juga kondisi gizi mereka. Anak dengan status gizi berbeda membutuhkan jumlah asupan cairan yang berbeda pula untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhannya. Adapun aturannya, yakni:

  • Anak normal: gunakan rumus standar berdasarkan berat badan.
  • Anak kurang gizi: tambahkan ±5–10% dari kebutuhan standar sesuai rumus.
  • Anak obesitas: gunakan berat badan ideal untuk menghitung kebutuhan cairan agar tidak berlebihan.

Baca juga: 8 Waktu Terbaik Minum Air Putih Agar Tubuh Tetap Terhidrasi

Apa Dampak Kekurangan Cairan pada Anak?

Kekurangan cairan atau dehidrasi pada anak dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatannya. Beberapa efek dehidrasi yang umum terjadi pada anak, antara lain:

1. Penurunan Konsentrasi dan Fokus

Anak yang kurang cairan akan merasa mudah lelah dan sulit fokus. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan belajar dan bermain. Konsentrasi dan fokus yang menurun terjadi karena ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh sehingga nutrisi dan oksigen tidak tersalurkan secara optimal ke otak.

2. Kejang

Kekurangan cairan juga dapat memicu terjadinya kejang. Ini merupakan salah satu komplikasi serius serius akibat ketidakseimbangan elektrolit, seperti natrium dan kalium. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada bayi karena hampir 70-80% tubuh mereka terdiri dari cairan.

3. Heat Stroke

Anak yang kekurangan cairan juga lebih rentan mengalami heat stroke. Heat stroke merupakan kondisi di mana suhu tubuh meningkat di atas 40 derajat Celsius (hipertermia). Kondisi ini dapat mengganggu sistem saraf pusat dan fungsi organ vital lainnya. 

4. Masalah Sistem Perkemihan

Kurangnya cairan dalam tubuh juga dapat menimbulkan permasalahan pada sistem perkemihan. Anak yang dehidrasi berisiko mengalami infeksi saluran kemih, pembentukan batu ginjal, hingga kerusakan organ ginjal yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal.

5. Syok Hipovolemik

Jika kekurangan cairan berlangsung terus-menerus, anak bisa mengalami syok hipovolemik. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala, seperti penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, kulit yang kehilangan elastisitas, serta turgor kulit yang melambat.

6. Kematian

Kekurangan cairan yang sangat parah dapat menimbulkan dampak paling fatal, yaitu kematian. Tubuh yang tidak memiliki cukup cairan tidak dapat menjalankan metabolisme secara normal. Hal ini berisiko mengakibatkan kerusakan pada organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal dalam jangka panjang. 

Itulah penjelasan mengenai rumus dan contoh perhitungan kebutuhan cairan anak. Meskipun sudah mengetahui rumus kebutuhan cairan anak, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. 

Selain itu, pastikan Anda selalu menyiapkan air minum untuk memenuhi kebutuhan cairan harian si kecil. Selalu sediakan AQUA Galon berukuran 19 liter untuk keluarga Anda di rumah.

Kenapa harus AQUA DULU? Karena tidak semua air itu AQUA. AQUA disaring alami oleh lapisan bebatuan yang kaya mineral dan tanpa tersentuh tangan manusia.

Tidak hanya itu, kebersihan galon AQUA juga terjamin karena selalu disanitiasi hingga 20x menggunakan air bertekanan tinggi sebelum diisi ulang.

AQUA juga telah melalui 400 tahap uji kualitas sebelum dikirimkan ke distributor sehingga 100% AMAN dari cemaran fisik, patogen, dan kimia. Jadi, yuk siapkan AQUA di rumah untuk air minum si kecil!

Baca juga: 10 Rekomendasi Minuman Sehat untuk Anak yang Bernutrisi

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .