Logo AQUA

Jet Lag: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko & Cara Mengatasi

Hidup Sehat | 09 November 2024

Bagikan:

Jet Lag: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko & Cara Mengatasi

Jet lag adalah kondisi yang sangat umum terjadi ketika usai melakukan perjalanan udara dalam waktu cukup panjang.

Hal ini biasanya menjadi penyebab kepala pusing, kurang berenergi, mual, atau bahkan sulit tidur dikarenakan tubuh Anda tidak mampu menyesuaikan diri dengan zona waktu baru.

Lalu, bagaimana cara mengatasi jet lag? Untuk itu, Anda bisa simak penjelasan seputar faktor risiko, gejala, hingga cara mencegahnya di artikel berikut ini.

Pengertian Jet Lag

Jet lag adalah gangguan tidur yang disebabkan karena perjalanan jauh dengan pergantian zona waktu. 

Perubahan waktu yang terjadi pada perjalanan jauh mempengaruhi siklus biologis tubuh atau disebut dengan ritme sirkadian.

Sehingga, gangguan jet lag artinya akan memengaruhi fungsi ritme sirkadian dalam mengatur aktivitas tubuh seperti, regulasi suhu, makan, dan tidur [2].

Umumnya, jet lag adalah kondisi sementara dan tidak berkelanjutan, namun akan membawa efek melelahkan dan kadang juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun seringkali terjadi pada lansia dan membutuhkan waktu pulih lebih lama daripada kelompok usia lainnya.

Penyebab Jet Lag

Jet lag adalah gangguan yang sering terjadi saat tubuh kesulitan untuk menyesuaikan perubahan waktu dengan cepat.

Kondisi tersebut berpengaruh buruk pada jadwal tidur dan keseluruhan kondisi tubuh, seperti timbulnya insomnia, gangguan konsentrasi, serta suasana hati.

Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab jet lag, antara lain:

1. Arah Pergi

Efek yang ditimbulkan dari jet lag dapat berbeda-beda, salah satu penyebabnya adalah arah tujuan perjalanan.

Biasanya Anda akan mengalami jet lag saat melakukan penerbangan dengan arah timur dan barat karena adanya pergantian zona waktu yang lebih cepat. 

Alhasil, tubuh pun harus menyesuaikan jam tidur yang lebih singkat. 

Sedangkan dalam penerbangan tujuan arah utara dan selatan, pergantian waktunya tidak terlalu signifikan sehingga tubuh jarang mengalami jet lag.

Baca juga: Jenis-Jenis Insomnia dan Penyebabnya yang Patut Anda Ketahui

2. Mengganggu Jam Biologis

Perjalanan jarak jauh dengan perubahan zona waktu yang signifikan membuat jam biologis atau siklus sirkadian terganggu sehingga dapat memengaruhi pola tidur. 

Jam biologis tidak dapat menyesuaikan perubahan dengan cepat. 

Sehingga saat berada di zona waktu yang berbeda, aktivitas tubuh seperti tidur, makan, serta buang air akan terganggu. 

3. Pengaruh Cahaya Matahari

Beberapa ahli menyebutkan jet lag adalah gejala yang disebabkan oleh pengaruh cahaya matahari. 

Hal itu dapat terjadi karena cahaya matahari akan memengaruhi produksi hormon melatonin dalam tubuh yang mengatur rasa kantuk serta jam tidur. 

Sel retina pada mata yang terpapar sinar matahari akan menghantarkan rangsangan untuk otak agar mengurangi produksi hormon melatonin, sehingga Anda tidak merasa kantuk. 

Jadi, jam tidur Anda akan terganggu jika melintas pada zona waktu yang banyak terpapar cahaya matahari.

4. Perubahan Tekanan Udara

Selanjutnya, dari penyebab jet lag adalah perubahan tekanan udara serta ketinggian pesawat. 

Jika pesawat melintas di atas ketinggian 3.900 meter, kemungkinan Anda akan mengalami gangguan tidur semakin besar. 

Hal ini disebabkan karena tingkat kelembaban udara sangat rendah dan membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi [1].

Berbagai Faktor Risiko Jet Lag

Jet lag adalah gejala yang dapat menyerang semua orang saat sedang melakukan perjalanan jauh.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi seseorang dapat terkena risiko jet lag, antara lain:

  • Zona waktu, kemungkinan seseorang mengalami jet lag akan semakin besar seiring dengan banyaknya zona waktu yang dilalui.
  • Sering bepergian menggunakan pesawat, seperti pilot, pramugari, atau pebisnis.
  • Lansia, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan siklus biologis tubuh daripada orang yang lebih mudah.
  • Pesawat kurang nyaman, seperti tekanan udara pada kabin, kursi yang sempit dapat menyebabkan gejala jet lag [3].

Baca juga: 7 Manfaat Istirahat yang Cukup Bagi Kesehatan Fisik & Mental

Tanda atau Gejala Jet Lag

Jet lag adalah gangguan yang seringkali dirasakan oleh siapapun saat melakukan perjalanan udara dalam jarak jauh. 

Tentu ada tanda atau gejala yang dapat menjadi indikasi saat Anda mengalami hal tersebut.

Adapun tanda atau gejala yang terjadi saat mengalami jet lag, antara lain yaitu:

  • Gangguan tidur yang dapat berupa kesulitan memejamkan mata, kurang lelap saat istirahat, atau tidur secara berlebihan.
  • Merasa tidak enak badan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Sakit kepala dan sulit untuk berkonsentrasi saat beraktivitas.
  • Gangguan lambung, diare atau konstipasi.
  • Mood berubah.
  • Merasa kantuk dan lelah di siang hari.

Cara Mengatasi Jet Lag

Jet lag adalah gejala sementara yang tidak memerlukan pengobatan spesifik. 

Tubuh biasanya akan menyesuaikan diri secara perlahan setelah beberapa hari di tempat baru. 

Namun, apabila Anda sering melakukan penerbangan dan merasa terganggu, berikut beberapa cara mengatasi jet lag yang dapat dilakukan:

1. Melakukan Terapi Cahaya

Sinar matahari alami dapat membantu jam biologis tubuh menjadi teratur kembali. 

Hal tersebut disebabkan karena cahaya yang masuk akan merangsang otak untuk menghambat produksi hormon melatonin. 

Namun jika Anda tidak dapat memperoleh sinar matahari secara alami, terapi cahaya buatan akan membantunya.

Paparan dari lampu khusus dalam jangka waktu tertentu akan menggantikan peran sinar matahari.

Baca juga: 7 Manfaat Berjemur di Pagi Hari untuk Kesehatan, Yuk Terapkan!

2. Mengonsumsi Obat-obatan

Mengonsumsi obat dapat membantu Anda menyesuaikan pola tidur dalam perjalanan dan beberapa waktu setelah mencapai tujuan. 

Namun, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk memperoleh obat sesuai resep, ya!

3. Hindari Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh semakin dehidrasi.

Usahakan untuk menghindari minuman ini, terutama pada sore atau malam hari.

4. Minum Air yang Cukup

Dehidrasi dapat memperparah gejala jet lag. Pastikan kamu tetap terhidrasi dengan banyak minum air khususnya air minum Aqua, terutama selama penerbangan yang panjang.

5. Gunakan Masker Mata dan Penutup Telinga

Masker mata dan penutup telinga dapat membantu menciptakan lingkungan yang tenang dan gelap. Memudahkan kamu untuk tidur lebih baik di pesawat atau di tempat tujuan.

Cara Mencegah Jet Lag

Meskipun merupakan gejala sementara, jet lag adalah kondisi yang tidak nyaman dan seringkali orang melakukan berbagai hal untuk mencegahnya.

Berikut beberapa cara mencegah jet lag yang dapat dilakukan untuk menghindarinya, di antaranya yaitu:

  • Mengantisipasi perubahan zona waktu dan mempersiapkan diri sebelum penerbangan dengan mengubah pola tidur awal atau lebih lama dari biasanya.
  • Minum air putih secukupnya saat dalam perjalanan maupun setelah sampai di tujuan untuk menghindari dehidrasi yang dapat memicu jet lag.
  • Menggunakan penutup mata dan penyumbat telinga untuk mengurangi sumber suara serta cahaya saat tidur di pesawat.
  • Menghindari makanan berat sebelum pesawat mendarat.
  • Memilih penerbangan yang sampai di tujuan pada siang atau menjelang sore dan mengusahakan untuk tidak tidur sampai pukul 10 malam.
  • Menyesuaikan aktivitas yang dilakukan dengan waktu setempat dan tidak lupa mengubah pengaturan jam. 
  • Memastikan tubuh terpapar sinar matahari saat sampai di tujuan, jangan berdiam diri di ruangan karena dapat membuat gejala jet lag semakin parah [3].
  • Sebelum perjalanan jauh, Anda juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan spesialis kedokteran Penerbangan untuk memperoleh informasi atau tindakan lebih lanjut guna menghindari jet lag.

Baca juga: 5 Penyebab & Cara Mengatasi Kepala Pusing Saat Bangun Tidur

Demikian penjelasan tentang penyebab, gejala, hingga cara mengatasi jet lag yang perlu Anda ketahui.

Salah satu langkah utama untuk mencegah dan meminimalisir jet lag adalah dengan minum air putih yang cukup, yaitu setidaknya 8 gelas atau setara 2 liter dalam sehari.

Hal ini akan membantu Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan terhindar dari dehidrasi yang berisiko memperparah gejala.

Maka dari itu, penting untuk Anda selalu membawa air minum kapanpun dan dimanapun, terutama ketika sedang dalam perjalanan jauh.

Agar lebih mudah, air mineral AQUA bisa menjadi pilihan tepat sebagai teman perjalanan Anda.

Pasalnya, AQUA tersedia dalam berbagai macam kemasan yang tentunya sangat praktis dan traveling friendly, mulai dari ukuran 220 ml, 330 ml, 600 ml, hingga Aqua 1500 ml.

Anda tinggal sesuaikan saja pilihan kemasan tersebut dengan kebutuhan dan jenis aktivitas sehari-sehari.

Mengapa AQUA? Sebab, kualitas air mineral AQUA selalu terjaga melalui ratusan uji klinis yang dilakukan sebelum didistribusikan kepada Anda.

Sumber air minum AQUA juga berasal dari pegunungan pilihan yang juga disertai oleh beragam perlindungan terhadap ekosistem di sekitarnya.

Yuk, #AQUADULU di setiap aktivitas dan rasakan setiap tetes kesegarannya!

Baca juga: 8 Cara Tidur Nyenyak di Malam Hari yang Mudah Dicoba

Referensi:

  1. Jet Lag - Buka
  2. Jet Lag - Buka
  3. Jet Lag - Buka
  4. Herxheimer A. Jet lag. BMJ Clin Evid. 2014 Apr 29;2014:2303. PMID: 24780537; PMCID: PMC4006102.

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .