Air minum merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar bagi kehidupan manusia. Setiap hari, tubuh kita memerlukan asupan air yang cukup untuk menjaga fungsi organ tetap optimal. Namun, tidak semua air layak untuk dikonsumsi. Memilih air layak konsumsi yang berkualitas adalah hal yang sangat krusial untuk kesehatan Anda dan keluarga.
Sebagai pelopor air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia sejak 1973, AQUA telah dipercaya masyarakat selama lebih dari 50 tahun dalam menghadirkan air minum berkualitas tinggi. AQUA percaya bahwa penentu utama kualitas air adalah dari sumbernya. Oleh karena itu, pemilihan sumber air menjadi komitmen utama yang tidak pernah dikompromikan.
Pertanyaan yang sering muncul di benak konsumen adalah, dari mana sebenarnya sumber air AQUA berasal? Apakah benar air AQUA berasal dari pegunungan? Bagaimana proses pemilihannya? Dan apa yang membuat sumber air AQUA berbeda dari air tanah biasa? Artikel ini akan mengupas tuntas semua pertanyaan tersebut dengan penjelasan lengkap dan ilmiah.
Dari Manakah Sumber Air Mineral AQUA Berasal?
Sumber air AQUA berasal dari pegunungan vulkanik yang merupakan tanah dalam (akuifer dalam) dan mempunyai lapisan pelindung alami sehingga tidak tercemar aktivitas manusia. Bukan tanpa alasan mengapa AQUA memilih air dari sumber tanah dalam tersebut ada dasar ilmiah yang kuat di balik keputusan ini.
Memahami Akuifer Pada Sumber Air
Air AQUA berasal dari akuifer dalam dengan kedalaman antara 60 hingga 140 meter di bawah permukaan tanah. Akuifer adalah lapisan batuan berpori atau material tidak terkonsolidasi yang mengandung air dan mampu melepaskan air dalam jumlah yang signifikan.
Yang membedakan akuifer dalam dengan air tanah dangkal atau air permukaan adalah:
1. Lapisan Pelindung Alami
Akuifer dalam terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air (impermeable layer). Lapisan ini berfungsi sebagai penghalang yang mencegah kontaminasi dari aktivitas manusia di permukaan, seperti limbah industri, pestisida pertanian, atau pencemaran domestik.
2. Proses Penyaringan Alami
Air hujan yang jatuh di pegunungan meresap ke dalam tanah melalui berbagai lapisan batuan vulkanik. Proses perjalanan air melalui bebatuan ini bisa memakan waktu ratusan bahkan ribuan tahun. Selama perjalanan panjang tersebut, air mengalami penyaringan alami yang sangat sempurna—jauh lebih efektif dibandingkan penyaringan buatan manusia.
3. Kaya Kandungan Mineral Alami
Saat melewati lapisan bebatuan vulkanik, air menyerap berbagai mineral alami yang bermanfaat bagi tubuh. Bebatuan vulkanik kaya akan mineral seperti silika, magnesium, kalsium, kalium, natrium, dan selenium. Inilah yang membuat kandungan air mineral AQUA kaya dan seimbang.
Perbedaan Air Tanah Dangkal dan Air Tanah Dalam
Pasalnya, air tanah sendiri dapat dipengaruhi oleh dua hal utama, yakni aktivitas manusia (human activity) dan bebatuan tempat air mengalir.
Air Tanah Dangkal:
-
Kedalaman kurang dari 20 meter
-
Rentan terhadap pencemaran aktivitas manusia seperti limbah domestik, pestisida, dan polutan permukaan
-
Kandungan mineral lebih rendah
-
Kualitas air tidak stabil dan mudah terpengaruh musim
-
Memerlukan pengolahan intensif sebelum dikonsumsi
Air Tanah Dalam (Akuifer Dalam):
-
Kedalaman 60-140 meter (standar AQUA)
-
Terlindungi dari kontaminasi oleh lapisan kedap air
-
Melalui proses penyaringan alami selama ratusan tahun
-
Kaya akan mineral alami dari bebatuan vulkanik
-
Kualitas stabil sepanjang tahun
-
Kemurnian terjaga secara alami
Human activity, seperti limbah, dapat memengaruhi air tanah dangkal yang membuat kualitas air tanah dangkal buruk dan tidak layak konsumsi. Sementara itu, air dari tanah dalam tentunya terjaga kualitasnya karena memiliki lapisan pelindung dan jauh dari aktivitas manusia. Karena sumber airnya berbeda, maka kandungan air mineral di dalamnya juga tidak sama.
Hal inilah yang akhirnya membuat air dari tanah dalam kaya akan kandungan mineral. Jadi, sudah terjawab kan dari mana sebenarnya sumber AQUA berasal? Kemurnian AQUA senantiasa terjaga karena sumber airnya berasal dari bagian terdalam yang memiliki lapisan pelindung, sehingga membuat airnya bebas dari pencemaran. Hal tersebut pula yang membuat AQUA terasa dingin alami dan segar tanpa perlu didinginkan di lemari es terlebih dahulu.
Bagaimana Pemilihan Sumber Air Mineral AQUA?
Setelah mengetahui sumber air mineral AQUA, Anda juga perlu memahami bagaimana AQUA menyeleksi sumber airnya.
Pemilihan sumber air AQUA tidak dilakukan secara sembarangan. AQUA akan memilih sumber air berdasarkan 9 kriteria yang sangat ketat, yaitu:
- Aliran air.
- Parameter fisik.
- Parameter kimia.
- Parameter mikrobiologi.
- Lingkungan mata air.
- Stabilitas fisik.
- Stabilitas kimia.
- Kesinambungan sumber air.
- Infrastruktur.
Sementara itu, 5 uji tahapan penelitian yang dimaksud adalah:
- Identifikasi dan uji kelayakan.
- Studi geologi.
- Studi geolistrik.
- Eksplorasi.
- Pendayagunaan sumber air.
Karena dipilih melalui tahapan yang ketat ini, sumber air AQUA pun menghasilkan air yang 100% Murni, berkualitas, dan aman dikonsumsi. Seluruh proses seleksi ini memerlukan minimal 1 tahun penelitian yang melibatkan tim multidisiplin dari berbagai bidang keahlian seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, kimia, dan mikrobiologi.
Lantas, bagaimana dengan air dari tanah dangkal? Apakah layak untuk dikonsumsi seperti air AQUA? Sebetulnya, air dari tanah dangkal tidak dianjurkan untuk dikonsumsi meski telah direbus.
Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K), Ketua IHWG FKUI menyatakan bahwa proses merebus air dan melakukan filtrasi mandiri menggunakan alat filter tidaklah cukup untuk mendapatkan air minum layak konsumsi. Alasannya, karena proses tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan kontaminan berbahaya yang terkandung di dalamnya.
Bahkan, filtrasi air secara alami oleh alam dinilai jauh lebih sempurna karena telah berlangsung selama ratusan tahun. Semakin baik sumber airnya, maka air yang dihasilkan juga semakin berkualitas.
Baca juga: 5 Cara AQUA Menjaga Kelestarian Sumber Air
Konservasi Air Oleh Pabrik AQUA Klaten
Penentuan terhadap seberapa berkualitasnya air minum tidak hanya dilihat berdasarkan sumber airnya, tetapi juga dampaknya pada ekosistem. Saat ini, AQUA berkomitmen dalam menyebarkan kebaikan melalui hidrasi yang tidak terbatas pada penyediaan air minum berkualitas.
Fokus AQUA berkaitan pula dengan bagaimana mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat. Salah satu bentuk perwujudan upaya tersebut adalah AQUA menginisiasi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan menggunakan pendekatan hulu ke hilir.
Inisiasi ini telah diterapkan di pabrik AQUA Klaten. AQUA juga melaksanakan kegiatan konservasi vegetatif dan buatan di lahan seluas 6.000 hektar.
Aktivitas tersebut, seperti pemanfaatan bercocok, pengadaan water pond, dan sumur resapan yang diharapkan bisa membantu air terserap lebih banyak ke area hulu. Sementara itu, salah satu manfaat ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar di daerah hilir adalah meningkatnya supply kopi ke berbagai cafe di Klaten, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta. Sebab, hilir adalah area untuk praktik pertanian regeneratif dan revitalisasi irigasi.
AQUA pun bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) untuk memiliki akurasi perhitungan terkait seberapa banyak air yang telah dikembalikan ke alam dan masyarakat.
Nah, bagaimana menurut Anda? Ternyata, proses pemilihan sumber air AQUA untuk menyediakan air minum berkualitas bagi masyarakat sangatlah kompleks. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika AQUA termasuk dalam AMDK berkualitas pilihan masyarakat Indonesia.
Selain itu, AQUA juga telah memenuhi standar kelayakan SNI, BPOM, dan memiliki sertifikasi halal. Jadi, AQUA merupakan air mineral pegunungan yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Yuk, selalu sediakan dan konsumsi AQUA DULU guna mendukung pemenuhan asupan mineral berkualitas yang penting bagi kesehatan. AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal.
Baca juga: Inilah Keunggulan Air Minum dari Sumber Air Pegunungan
Referensi:
- Perbandingan Sumber Air Bawah Tanah Dalam & Dangkal, Simak! - Buka

