Tahukah Anda, salah satu manfaat liburan adalah membantu menghilangkan perasaan stres akibat tumpukan aktivitas. Dengan banyaknya pilihan destinasi healing yang ada di Indonesia, apakah Anda pernah mendengar Desa Penglipuran?
Desa Penglipuran adalah sebuah daerah yang dinobatkan sebagai desa terbersih di Bali. Menariknya, desa ini juga menawarkan berbagai pengalaman wisata yang menyenangkan bagi pengunjungnya, lho, mulai dari festival hingga ritual keagamaan.
Jadi, apakah Anda penasaran dengan desa terbersih di Bali ini? Untuk mengulik daya tarik, lokasi, rute, hingga harga tiket masuk Desa Wisata Penglipuran, mari simak artikel berikut!
Daya Tarik Desa Wisata Penglipuran
Jika banyak wisatawan yang sudah mengenal Desa Penglipuran, hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, desa wisata ini berhasil menjadi desa terbersih di Bali sehingga sering dijadikan destinasi wisata oleh turis lokal maupun internasional.
Nah, jika Anda tertarik mengunjungi desa ini, pastikan untuk sudah siap sedia AQUA 600 ml sebagai teman berwisata, ya. Selain untuk mengusir dahaga saat berlibur, manfaat air mineral juga lainnya adalah mencegah risiko dehidrasi yang bisa berbahaya.
AQUA adalah pilihan air mineral terbaik karena berasal dari sumber terlindungi yang komposisi mineral alaminya terjaga. Tak hanya itu, air AQUA juga memiliki sensasi dingin saat diminum pada suhu ruang meskipun tidak didinginkan.
AQUA juga merupakan 100% murni air pegunungan yang mengandung mineral alami tanpa tambahan zat apa pun sehingga aman untuk dikonsumsi saat berlibur. Nah, jika AQUA sudah tersedia, mari mengenal berbagai daya tarik Desa Penglipuran di bawah ini:
1. Penglipuran Village Festival
Salah satu daya tarik Desa Penglipuran adalah festival budaya tahunan yang diadakan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Bali kepada masyarakat luar. Pertunjukan budaya ini dikenal dengan istilah Penglipuran Village Festival.
Penglipuran Village Festival menampilkan aneka pertunjukan, seperti tari raksaguni, tabuh jegog, joged bungbung kolosal, dan tari rangda. Terdapat pula berbagai lomba menarik, seperti lomba makendang tunggal, lomba latte art untuk barista, dan lomba baleganjur.
Tidak hanya itu, festival ini juga mengadakan pameran dan parade yang bisa dinikmati wisatawan, lho. Dengan hadirnya kegiatan ini, Desa Penglipuran Bali menjadi destinasi yang dikunjungi ribuan wisatawan/hari selama momentum Penglipuran Village Festival. Keren, ya?
2. Salah Satu Desa Terbersih di Dunia
Tahukah Anda, Desa Penglipuran ini telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Selain itu, desa ini juga mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi lain, seperti Indonesia Sustainable Tourism Award, Top 100 Sustainable Destination, dan Kalpataru.
Saat mengunjungi Desa Penglipuran, Anda akan melihat pemandangan tanaman hijau yang asri dan menyegarkan. Semakin lama Anda menjelajahi desa ini, udara sejuk dan suasana yang menenangkan akan semakin terasa.
Agar kebersihan udara tetap terjaga, penggunaan kendaraan bermotor dilarang di area ini. Selain itu, desa terbersih di Bali ini juga menyediakan tempat sampah setiap 30 meter untuk membantu Anda membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga: 7 Destinasi Wisata di Lombok Barat, Ikonis dan Menawan!
3. Kuliner Lokal yang Khas
Tidak lengkap rasanya jika berwisata tanpa mencicipi kuliner lokal. Nah, saat berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran, Anda bisa mencoba kuliner khas bernama loloh cencem dan tipat cantok yang sayang jika dilewatkan.
Loloh cemcem adalah minuman khas dari daun cencem yang dipercaya dapat membantu melancarkan pencernaan. Sementara itu, tipat cantok adalah ketupat dan sayuran rebus yang dihidangkan dengan siraman bumbu kacang lezat.
Menariknya, Anda bisa mendapatkan kedua kuliner lokal dengan harga yang cukup terjangkau. Sebotol loloh cemcem dijual dengan harga sekitar Rp7.000, sedangkan tipat cantok ditawarkan dengan harga sekitar Rp15.000 per porsi.
4. Hutan Bambu sebagai Pelindung
Daya tarik Desa Wisata Penglipuran selanjutnya adalah hadirnya hutan bambu asri yang mengelilingi wilayah ini. Hutan ini dipercaya sebagai bagian dari sejarah yang penting sehingga masyarakat lokal senantiasa menjaga kelestariannya hingga sekarang.
Selain itu, hutan bambu ini juga merupakan aset penting untuk menjaga keseimbangan alam. Nah, jika Anda berkunjung ke Desa Penglipuran, jangan lupa untuk berburu foto di berbagai spot estetis hutan bambu ini untuk dijadikan kenang-kenangan.
5. Tata Ruang dengan Konsep Tri Mandala
Konsep Tri Mandala telah lama digunakan oleh masyarakat Bali dalam merancang tata ruang, termasuk dalam penataan di Desa Penglipuran. Konsep ini mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Bali yang menjunjung nilai spiritualitas dan keseimbangan alam.
Pembagian wilayah menurut Konsep Tri Mandala dilakukan berdasarkan letak geografis dan dimulai dari arah utara menuju selatan. Di wilayah utara, terdapat beberapa tempat ibadah karena area ini dianggap sebagai Utama Mandala atau kediaman para dewa.
Bergeser ke bagian tengah atau Madya Mandala, area ini adalah tempat pemukiman para penduduk yang terdiri dari rumah-rumah saling berjejeran. Sementara itu, di wilayah selatan Desa Penglipuran, area Nista Mandala digunakan sebagai tempat pemakaman.
6. Ritual Keagamaan Ngusaba
Ngusaba adalah perayaan besar yang dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi. Ritual ini mengajarkan tentang pentingnya penghormatan terhadap leluhur, tali persaudaraan, dan keseimbangan antara manusia dengan alam.
Selain ritual ngusaba, masyarakat Desa Penglipuran juga melaksanakan sembahyang rutin di Pura Penataran setiap 15 hari sekali. Kedua ritual tersebut merupakan ajaran yang telah diwariskan secara turun-menurun dan berlangsung hingga sekarang.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Batu yang Lagi Hits, Yuk Liburan!
Lokasi, Rute, dan Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran
Desa terbersih di Bali ini berlokasi di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar, desa wisata ini terletak di kaki Gunung Batur dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Cara ke Desa Penglipuran salah satunya adalah dengan mengendarai mobil atau motor dari Kota Denpasar selama 1,5 jam. Agar lebih mudah, ambil rute jalan Ida Bagus Mantra - Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra - Jalan Raya Tampaksiring - Jalan Raya Penglipuran.
Desa terbersih di Bali ini bisa dikunjungi di jam buka saja, yaitu setiap hari Senin–Jumat mulai pukul 08.00 WITA hingga 18.30 WITA. Saat berkunjung ke destinasi wisata ini, patuhi semua aturan yang telah ditetapkan, ya.
Berwisata di Desa Wisata Penglipuran adalah pilihan berlibur yang cukup terjangkau. Berikut merupakan harga tiket masuk ke Desa Penglipuran untuk wisatawan lokal:
- Dewasa: Rp25.000.
- Anak-anak (di atas 2 tahun): Rp15.000.
Perlu diketahui, harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan pengelola tempat wisata. Oleh karena itu, Anda bisa menyiapkan uang lebih sebagai antisipasi jika terjadi perubahan atau kenaikan harga tiket masuk.
Demikianlah berbagai daya tarik Desa Wisata Penglipuran yang menjadi desa terbersih di Bali sekaligus di dunia. Sebelum berkunjung ke destinasi wisata ini, jangan lupa untuk menyediakan AQUA 600 ml di tas, Anda ya. Namun, mengapa harus AQUA DULU?
Jawabannya adalah karena tidak semua air itu AQUA. AQUA adalah pilihan air minum yang tepat karena kualitasnya terjaga dan ukurannya pas, tidak terlalu besar ataupun kecil, sehingga praktis untuk dibawa saat menjelajahi Desa Wisata Penglipuran.
Dengan memiliki persediaan AQUA kemasan botol, Anda tak perlu khawatir ketika muncul rasa haus saat berlibur karena air mineral ini sudah tersedia. Selain itu, AQUA Botol 600 ml juga bisa dibuka-tutup secara praktis sehingga tidak perlu takut tumpah saat berwisata.
AQUA merupakan produk Indonesia yang aman dikonsumsi karena telah tersertifikasi halal dan sesuai standar BPOM & SNI. AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal. Jadi, jangan lupa sediakan AQUA saat berlibur ke destinasi wisata favorit, ya!
Baca juga: 8 Tempat Wisata Mandalika, Wajib Dikunjungi Saat Liburan!