Logo AQUA

10 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Sudah Tahu?

Hidup Sehat | 02 Juni 2025

Bagikan:

10 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Sudah Tahu?

Kehamilan adalah fase awal yang dialami seorang wanita untuk mulai menjalankan peran ibu dalam keluarga. Fase ini tentunya penuh dengan tantangan, mulai dari perubahan fisik hingga tantangan dalam hal pemenuhan gizi dan pola makan saat mengandung.

Saat hamil, banyak wanita mengalami fenomena ngidam, yaitu keinginan mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa makanan yang dilarang untuk ibu hamil dan sebaiknya diketahui oleh para calon ibu. 

Nah, agar Anda bisa lebih paham dan berhati-hati, berikut daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil beserta penjelasannya. Simak sampai selesai, ya!

Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Saat mengandung, Anda mungkin semangat untuk mengikuti rekomendasi makanan yang baik untuk kehamilan. Namun, Anda mungkin juga merasa penasaran mengenai makanan yang dilarang untuk ibu hamil dan alasan di baliknya.

Perlu diingat, sebenarnya tidak ada makanan khusus yang dilarang, tetapi sebaiknya Anda membatasi konsumsinya untuk mendukung kesehatan Anda dan janin secara optimal.

Terlalu banyak menghindari jenis makanan tertentu justru dikhawatirkan bisa membuat ibu hamil jadi kurang nutrisi. 

Tapi, selain perkara makanan, kebutuhan hidrasi tubuh saat hamil juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, ibu hamil disarankan untuk selalu sedia AQUA Galon untuk memenuhi kebutuhan cairan harian, ya.

Kenapa harus sedia AQUA? Karena air AQUA memiliki sensasi dingin saat diminum meskipun tidak didinginkan. Hal ini merupakan bukti bahwa AQUA berasal dari sumber terlindungi yang komposisi mineral alaminya terjaga.

Selain itu, AQUA 100% murni air pegunungan yang mengandung mineral alami tanpa tambahan zat apa pun. Maka, tak heran kalau AQUA bisa dipercaya untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh pada ibu hamil.

Tak hanya itu, AQUA 100% AMAN dari cemaran fisik dan patogen serta 100% AMAN dari cemaran kimia sehingga 100% AMAN dikonsumsi oleh ibu hamil.

Jika AQUA Galon sudah tersedia di rumah Anda, selanjutnya simak penjelasan mengenai makanan yang dilarang untuk ibu hamil di bawah ini, yuk!  

1. Ikan Mentah

Dua hidangan populer yang umumnya menggunakan ikan mentah adalah sushi dan sashimi. Jika Anda sedang hamil, sebaiknya hindari kedua makanan ini, ya. 

Sebab, ibu hamil termasuk dalam kelompok orang yang berisiko tinggi terpapar penyakit bawaan makanan (foodborne disease) yang bisa timbul dari konsumsi ikan mentah.

Tahukah Anda? Faktanya, dalam tubuh ikan terdapat parasit berupa bakteri Salmonella. Jika ikan dimasak sampai matang, maka bakteri ini bisa mati. Namun, Anda masih bisa menemukan bakteri ini dalam ikan mentah, apalagi jika penyimpanan dan penyajiannya tidak higienis.

Maka, untuk terhindar dari risiko tersebut, disarankan agar ibu hamil hanya mengonsumsi ikan yang sudah dimasak setidaknya dalam suhu 63 °C selama 15 detik. 

2. Steak Setengah Matang

Di beberapa negara, steak dengan tingkat kematangan medium adalah yang paling banyak diminati. Hal ini wajar, karena dengan tingkat kematangan medium, bagian dalam daging masih terasa juicy, tapi bagian luarnya sudah cukup matang dan tidak berdarah. 

Meskipun demikian, ibu hamil sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi steak medium karena adanya kandungan parasit berbahaya, seperti Toxoplasma gondii.  Parasit ini bisa menimbulkan beberapa masalah serius pada kehamilan.

3. Telur Setengah Matang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kandungan telur sangat baik untuk kesehatan, khususnya pada ibu hamil. 

Namun, telur setengah matang justru menjadi makanan yang dilarang untuk ibu hamil, lho. Salah satu olahan yang biasanya mengandung telur setengah matang adalah mayones rumahan.

Jika ibu hamil mengonsumsi telur setengah matang, hal ini bisa memicu infeksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, komplikasi kehamilan, bahkan infeksi pada janin. 

Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh bakteri Salmonella pada telur. Bakteri ini dapat masuk ke dalam telur melalui cangkang yang retak atau dari kotoran unggas. 

Bila telur tidak dimasak dengan matang, bakteri ini tetap hidup dan dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil. Hal itulah yang membuat telur setengah matang menjadi makanan yang sebaiknya dihindari saat hamil.

Baca juga: Ini Dia 5 Ciri-ciri Telur yang Baik dan Segar untuk Dimakan

4. Seafood Tinggi Merkuri

Merkuri adalah jenis limbah kimia yang paling banyak mencemari laut. Maka, tak heran kalau banyak seafood memiliki kandungan merkuri yang tinggi. 

Beberapa jenis seafood yang sebaiknya dihindari antara lain ikan predator besar, seperti tuna big eye, marlin, dan tenggiri besar (king mackerel).

Namun, Anda tetap bisa mengonsumsi seafood saat hamil, asalkan jumlahnya dibatasi. Dilansir dari Food and Drug Administration, panduan konsumsi seafood pada ibu hamil adalah 200–300 gram per minggu untuk seafood kategori best choices atau 100 gram per minggu untuk seafood kategori good choices.

Seafood yang termasuk dalam kategori best choices, di antaranya kerang, kepiting, lobster Amerika, ikan belanak, oyster, salmon, cumi-cumi, dan nila. Sedangkan seafood di kategori good choices, di antaranya ikan kerapu, buffalo, kakap merah, tuna putih, dan croaker putih.

5. Jeroan

Faktanya, jeroan memiliki kandungan yang bisa mendukung perkembangan janin. Misalnya, protein di dalamnya bisa mendukung perkembangan otak janin dan mencegah anemia pada sang ibu. Jadi, jeroan sebenarnya bukan makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

Hal yang perlu Anda lakukan hanya membatasi konsumsinya, cukup satu atau dua kali sebulan. Selain itu, pastikan juga bahwa jeroan yang Anda makan benar-benar bersih dan matang sempurna untuk membunuh bakteri Salmonella penyebab infeksi.

6. Junk Food

Junk food adalah makanan dengan kandungan lemak jenuh, garam, dan gula yang tinggi. Sebaliknya, kandungan protein, vitamin, dan seratnya relatif rendah. Mengonsumsinya secara berlebihan berisiko memicu banyak masalah kesehatan, bahkan bukan hanya pada ibu hamil.

Beberapa dampak negatif dari konsumsi junk food pada ibu hamil antara lain berat badan naik secara drastis hingga dapat menimbulkan stretch mark dan resiko terkena diabetes. Kondisi tersebut juga berisiko memengaruhi kesehatan janin.

Baca juga: Ini Jenis-jenis Junk Food dan Dampaknya Bagi Tubuh!

7. Sayuran Mentah

Ada beberapa hidangan berbahan sayuran yang umumnya disajikan dalam kondisi mentah, seperti salad dan karedok. Namun, hati-hati, sebab bakteri Salmonella dan E.coli dalam sayuran bisa saja memicu infeksi jika ikut masuk ke dalam tubuh.

Meski demikian, Anda bisa melakukan sejumlah cara untuk meminimalisasi kontaminasi bakteri tersebut, di antaranya dengan mencuci sayuran dengan air mengalir, membuang kulit luarnya, dan membuang bagian yang sudah rusak.

Sejatinya, terdapat beberapa jenis sayuran yang perlu dimasak hingga matang karena bakteri bisa saja menyusup ke biji melalui celah kulit sebelum tanaman tumbuh. Adapun jenis sayuran yang dimaksud yaitu kecambah, daun semanggi, lobak, dan kacang hijau.

8. Durian

Durian juga termasuk dalam kategori buah buahan yang perlu dibatasi konsumsinya untuk ibu hamil. Namun, perlu diketahui bahwa asam folat dalam durian bisa membantu mencegah risiko cacat lahir dan seratnya bisa menurunkan risiko sembelit pada ibu hamil. 

Namun, jika ibu hamil mengalami diabetes, sebaiknya menghindari konsumsi buah ini karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya relatif tinggi. Tak hanya itu, durian juga perlu dihindari di trimester ketiga karena bisa meningkatkan risiko obesitas pada bayi.

Di luar kondisi yang disebutkan di atas, konsumsi durian saat hamil masih tergolong aman asal jumlahnya dibatasi dan tidak terlalu sering. Setelah makan durian, sebaiknya Anda juga banyak minum air putih untuk mencegah mual atau rasa panas di dalam perut. 

9. Susu dan Keju yang Belum Dipasteurisasi

Pasteurisasi merupakan proses pemanasan pada makanan atau minuman untuk membunuh mikroorganisme berbahaya, tanpa merusak nutrisi di dalamnya. Jika belum dipasteurisasi, susu dan keju masuk dalam kategori makanan dan minuman yang dihindari saat hamil muda.

Sebab, konsumsi susu atau produk olahannya yang belum dipasteurisasi akan meningkatkan risiko tertular penyakit akibat kuman Listeria. Kuman ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan keguguran, penyakit, bahkan kematian bayi yang baru lahir. 

10. Makanan yang Dibakar 

Sebenarnya, makanan yang pengolahannya dengan cara dibakar tidak mutlak dilarang untuk ibu hamil. Selama bahan makanan bersih dan segar serta dibakar sampai benar-benar matang, ibu hamil masih boleh mengonsumsi makanan ini secukupnya.

Namun, pastikan agar makanan tidak dibakar sampai gosong, ya. Sebab, hal ini bisa memicu timbulnya senyawa seperti PAHs (polycrylic aromatic hydrocarbons) dan HCA (heterocyclic amines) yang bersifat karsinogenik dan mengakibatkan kanker. 

Untuk menghindari risiko tersebut, Anda bisa memilih daging yang tidak terlalu berlemak, mengiris tipis, dan sering membolak baliknya saat proses pembakaran. 

Baca juga: 5 Menu dan Resep Makanan yang Lebih Baik Direbus

Itu tadi beberapa makanan, minuman, dan buah buahan yang dilarang untuk ibu hamil. Makanan-makanan di atas sebenarnya tidak mutlak dilarang, melainkan hanya perlu dibatasi konsumsinya. Sebab, beberapa makanan tersebut sebenarnya masih memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan relatif aman jika pengolahannya tepat.

Selain menjaga pola makan, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan selama masa kehamilan, pastikan Anda juga mengonsumsi air minum yang berkualitas. Jadi, jangan lupa untuk selalu menyediakan AQUA Galon di rumah untuk menghindari risiko dehidrasi pada ibu yang berdampak buruk juga pada janin.

Ingat, tidak semua air itu AQUA! AQUA datang dari gunung terpilih yang terlindungi sumber mata airnya melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta minimal 1 tahun penelitian terhadap lebih dari 600 parameter.

Dan perlu Anda ketahui juga bahwa AQUA adalah produk asli Indonesia. AQUA telah bersertifikat Halal, BPOM, dan SNI, sehingga aman dikonsumsi. AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal. 

Baca juga: Dehidrasi Saat Hamil: Bahaya, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .