Lari maraton adalah olahraga yang sangat menantang, sebab Anda harus mampu menaklukkan jarak yang panjang untuk mencapai garis finish. Tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, maraton juga menguji ketahanan mental serta strategi pelari dalam menjaga ritme dan energi selama berlari.
Meski terlihat sulit dan melelahkan, maraton menawarkan sejumlah manfaat yang berguna untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti perlombaan atau event lari maraton.
Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, maraton berapa kilometer secara umum? Sebelum memutuskan untuk mengikuti kegiatan maraton, mari cari tahu seberapa jauh jaraknya di bawah ini.
Apa itu Maraton?
Maraton merupakan perlombaan lari jarak jauh yang mengharuskan pesertanya menempuh jarak tertentu untuk mencapai garis finish.
Maraton umumnya digelar di jalan raya, dan pemenangnya ditentukan berdasarkan waktu tercepat, mirip dengan lomba lari lintasan lainnya. Namun, tidak seperti perlombaan lintasan yang memiliki batasan peserta per babak, maraton memungkinkan ribuan pelari berpartisipasi dalam satu lomba secara bersamaan.
Setiap tahun, lebih dari 800 acara lari maraton digelar di berbagai belahan dunia. Dari ratusan acara tersebut, ada enam maraton paling bergengsi, yaitu Tokyo Marathon, Boston Marathon, London Marathon, Berlin Marathon, Chicago Marathon, dan New York City Marathon.
Keenam ajang ini menjadi incaran para pelari, baik amatir maupun profesional, yang ingin menaklukkan jarak 42.195 kilometer sambil melintasi jalanan ikonik di beberapa kota besar dunia.
Baca juga: Macam-Macam Lari dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
Kategori Jarak Lari Maraton
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan perlombaan maraton, pastikan Anda sudah mengetahui kategori apa yang sedang dilombakan. Oleh karena itu, pelajari berbagai kategori beserta jarak yang ditetapkan di bawah ini agar persiapan Anda lebih optimal:
1. Kategori 5K
Lari 5K merupakan lomba dengan jarak tempuh 5 kilometer atau sekitar 3,1 mil. Jika Anda baru ingin mencoba mengikuti maraton, kategori ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Jaraknya relatif pendek dan dianggap ideal bagi pemula.
Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh, lari 5K juga lebih aman diikuti oleh mereka yang belum pernah mengikuti maraton sebelumnya. Persiapannya pun tidak membutuhkan waktu lama, biasanya hanya memakan waktu sekitar 4 hingga 8 minggu.
2. Kategori 10K
Lari 10K adalah lari jarak jauh dengan target sejauh 10 kilometer. Jika Anda tertarik mencobanya, mulailah dengan mempelajari teknik lari yang benar, termasuk teknik start dan pernapasan saat berlari.
Setelah menguasainya, lakukan latihan secara bertahap hingga Anda mampu berlari nonstop sejauh 8 kilometer. Setelah itu, tingkatkan latihan hingga mencapai 10 kilometer dan cobalah untuk mempertahankan kemampuan tersebut.
3. Kategori Half Marathon
Half marathon adalah jenis lari jarak menengah dengan lintasan sepanjang 21,1 km atau 13,1 mil, setengah dari full marathon. Kategori ini sering dijadikan ajang latihan sebelum mengikuti full marathon.
Sebelum mencoba half marathon, Anda perlu berlatih dengan menyelesaikan lari 10K beberapa kali. Dengan latihan tersebut, Anda bisa lebih memahami kebutuhan energi dan tingkat kecepatan yang tepat. Latihan ini biasanya dilakukan selama minimal 3 bulan untuk membangun daya tahan tubuh yang diperlukan.
4. Kategori Full Marathon
Jika half marathon berjarak setengah dari full marathon, maka full maraton berapa km? Jenis maraton yang satu ini memiliki jarak lintasan sepanjang 42,2 km atau 26,2 mil. Untuk menyelesaikan full marathon, diperlukan disiplin dan kerja keras dalam latihan yang berlangsung setidaknya enam bulan.
Mengingat jaraknya yang panjang, banyak pelari merasa frustasi atau menyerah di tengah jalan, terutama karena cedera yang mungkin muncul selama proses latihan. Namun, begitu kecepatan lari sudah stabil dan fisik serta mental siap, fokuslah untuk mencapai "The Wall" di kilometer ke-35. Setelah melewati batas itu, Anda hanya tinggal selangkah lagi untuk menuntaskan full marathon.
5. Kategori Ultramarathon
Jika Anda berhasil mencapai garis finish sejauh 42 km tanpa hambatan, dan masih merasa tertantang, pertimbangkan untuk mencoba ultramarathon. Kategori ini mencakup jarak mulai dari 50 km hingga 160 km, atau bahkan lebih jauh.
Ultramarathon biasanya berlangsung di medan yang lebih sulit dibandingkan maraton biasa, seperti pegunungan atau gurun, yang bertujuan menguji daya tahan dan ketangguhan mental para pesertanya.
Tentunya, persiapan yang matang dan terstruktur sangat penting untuk menghadapi tantangan ini. Ketika menjalani lomba maraton kategori ini, fokuslah tidak hanya pada kecepatan, tetapi juga pada kelancaran dan kenyamanan selama menempuh jarak yang jauh.
Baca juga: Cara Mengatur Nafas Saat Lari, Efektif, Anti Lelah!
Asal Mula Jarak Lari Maraton
Maraton adalah lomba lari jarak jauh yang pertama kali diadakan saat kebangkitan Olimpiade di Athena pada tahun 1896. Perlombaan ini dilakukan untuk memperingati prestasi legendaris seorang prajurit Yunani yang pada tahun 490 SM diyakini berlari sejauh sekitar 40 kilometer dari kota Marathon ke Athena untuk membawa kabar kemenangan Athena atas Persia.
Kisah utusan dari Pertempuran Marathon ini kemudian dipadukan dengan cerita tentang Pheidippides, seorang prajurit Yunani lainnya yang berlari dari Athena ke Sparta sebelum pertempuran. Oleh karena itu, pada pergelaran Olimpiade pertama di tahun 1896, jarak maraton ditetapkan sejauh 40 kilometer, dan pemenang maraton modern pertama adalah Spyridon Louis, seorang pelari asal Yunani.
Namun, jarak maraton mengalami perubahan pada Olimpiade 1908 di Inggris. Komite Olimpiade Inggris memulai perlombaan maraton dari Kastil Windsor hingga stadion Olimpiade di depan Royal Box, dengan total jarak rute sebesar 42.195 meter atau 42 kilometer. Akhirnya, pada tahun 1924, jarak maraton resmi distandarisasi menjadi 42.195 meter.
Itulah penjelasan dari jarak dan sejarah lari maraton. Untuk mengetahui jarak lari maraton berapa meter, Anda harus memahami kategori yang digunakan dalam olahraga tersebut. Hal ini dikarenakan setiap kategori, mulai dari 5K hingga ultramarathon, memiliki jarak yang berbeda-beda.
Untuk itu, pelajari kategori maraton mana yang akan Anda ikuti agar dapat melakukan persiapan yang sesuai dengan jarak yang akan ditempuh. Tentunya, selain melatih fisik dan mental, Anda juga perlu mempersiapkan asupan air mineral yang cukup.
Selama maraton, tubuh kehilangan banyak cairan yang dikeluarkan melalui keringat sehingga menjaga tubuh tetap terhidrasi sangatlah penting. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, pilihlah #AQUADULU agar performa Anda terjaga sepanjang hari. AQUA dengan mineral alaminya membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh agar Anda bisa fokus pada setiap langkah menuju garis finish.
Bersumber dari 19 pegunungan terpilih di Indonesia, AQUA terasa dingin alami tanpa mesin pendingin, memberikan kesegaran yang dibutuhkan tubuh Anda selama berlari. Proses pengambilan dan penyaringannya dilakukan dengan standar tinggi, memastikan air tetap murni dan terjaga dari kontaminasi, sehingga aman dan baik untuk kesehatan tubuh Anda
Sebagai produk lokal yang diakui kualitasnya, AQUA telah memperoleh sertifikasi Halal, BPOM, dan SNI, memastikan keamanan dan keasliannya. Jadi, jangan ragu untuk memilih AQUA DULU sebagai bagian dari gaya hidup sehat Anda! AQUA 100% Indonesia, 100% Halal, dan 100% Murni.
Baca juga: 8 Tips Lari untuk Pemula yang Benar agar Tidak Mudah Lelah