Logo AQUA

20 Macam Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Asik Dimainkan

Hidup Sehat | 27 Juni 2025

Bagikan:

20 Macam Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Asik Dimainkan

Indonesia dikenal dengan beragam budaya yang tersebar di seluruh daerah, mulai dari tari-tarian, alat musik, rumah adat, hingga makanan khas. Di antara banyak warisan budaya tersebut, permainan tradisional adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan. 

Permainan tradisional adalah permainan yang telah diwariskan oleh nenek moyang pada sebuah kelompok masyarakat tertentu. Di Indonesia, permainan ini menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh masyarakat lokal untuk memperkuat ikatan antarsesama. 

Namun, seiring berjalannya waktu, tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan macam-macam permainan tradisional kini semakin pudar. Nah, agar lebih mengenal berbagai permainan tradisional di Indonesia serta keseruannya, yuk, simak beberapa daftarnya berikut ini!

20 Contoh Permainan Tradisional Indonesia yang Wajib Dimainkan Bersama Teman dan Keluarga 

Berikut adalah beberapa rekomendasi permainan tradisional yang wajib Anda coba saat berkumpul bersama teman dan keluarga:

1. Petak Umpet

Dari banyaknya macam-macam permainan tradisional, petak umpet adalah salah satu jenis yang mudah dipraktikkan. Untuk bermain petak umpet, salah satu pemain harus memejamkan mata dan menjaga pos, sedangkan pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang aman. 

Setelah selesai menghitung, penjaga pos harus menemukan teman-temannya yang sedang bersembunyi. Jika berhasil menemukan pemain lain, penjaga harus kembali ke pos dan menyentuh pos sambil menyebutkan nama pemain yang ia temukan. 

2. Gobak Sodor

Gobak sodor menjadi permainan tradisional Jawa yang sering dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar kala waktu istirahat. Untuk melakukan permainan ini, pemain akan dibagi menjadi 2 kelompok, di mana setiap kelompok harus menjaga benteng mereka.

Area permainan ini berbentuk persegi panjang yang harus dibagi menjadi beberapa kotak menggunakan garis vertikal dan horizontal. Garis tersebut berfungsi sebagai batas antar wilayah sekaligus jalur penjagaan oleh tim penjaga. 

Pada permainan gobak sodor, apabila kelompok penyerang berhasil menuju benteng lawan, mereka bisa dikatakan menang. Namun, jika kelompok penyerang bersentuhan dengan tim penjaga, tim penyerang kalah dan harus dilakukan pergantian posisi. 

Tim penyerang bisa memenangkan gobak sodor jika semua anggotanya telah berhasil kembali ke garis start tanpa tersentuh oleh tim penjaga. Oleh karena itu, penting untuk tim penyerang bergerak secepat mungkin agar lawan tidak mengenai mereka. 

3. Egrang

 

Egrang adalah permainan tradisional dari Jakarta yang memanfaatkan batang bambu sebagai peralatan utama. Nah, batang bambu tersebut dipotong menjadi dua tongkat panjang dan di bagian tengahnya diberikan pembatas sebagai pijakan untuk kaki. 

Menariknya, permainan yang satu ini memang tidak bisa dimainkan oleh siapa saja karena dibutuhkan keterampilan khusus. Oleh karena itu, berlatih menaiki egrang adalah hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakannya sambil berjalan. 

Jika sudah menguasai alat ini, lari di atas egrang menjadi lomba yang seru untuk diikuti. Namun, apabila belum memiliki keseimbangan yang bagus, akan lebih baik jika Anda didampingi oleh orang yang ahli dalam permainan ini, ya.

4. Congklak

Congklak merupakan contoh permainan tradisional Indonesia yang cukup terkenal di seluruh daerah. Permainan ini dimainkan menggunakan cangkang kerang atau disebut juga biji congklak serta papan yang memiliki 16 lubang. 

Walaupun hanya dibatasi untuk dua orang saja, congkak tidak kalah seru dengan permainan lainnya, lho. Untuk memainkan congkak, kedua pemain harus suit dan yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang kemudian mengisi lubang lainnya sampai habis. 

Jika sudah habis, pemain tersebut akan mengambil lagi biji dari tempat terakhir ia menaruh biji. Permainan akan selesai apabila salah satu orang berhasil mendapatkan jumlah biji terbanyak di lubangnya karena dialah yang menjadi pemenangnya.

5. Gundu (Kelereng)

Gundu adalah istilah untuk menyebut permainan tradisional kelereng. Permainan yang lebih seru jika dimainkan secara ramai-ramai ini memerlukan permainnya untuk membuat gambar kotak lintasan kemudian menaruh beberapa kelereng.

Nah, cara memainkan gundu sebenarnya cukup mudah, yaitu Anda hanya perlu menyentil kelereng ke kelereng lawan dengan jarak yang telah disepakati. Apabila berhasil mengenai kelereng lawan hingga membuatnya keluar dari lintasan, kelereng tersebut menjadi milik Anda. 

6. Bola Bekel

Bola bekel adalah salah satu permainan anak-anak yang seru, terutama bagi para anak perempuan. Meski terlihat sederhana, permainan ini ternyata membutuhkan keahlian khusus, seperti kecekatan dan ketelitian, lho.

Salah satu dari macam-macam permainan tradisional ini membutuhkan bola bekel dengan ukuran yang bisa disesuaikan dan beberapa batu yang disebut dengan bekel. Permain harus melempar bola bekel ke atas dan mengambil batu bekel dengan jumlah tertentu.

Apabila tidak berhasil mengambilnya, permainan bola bekel akan dilanjutkan pemain berikutnya. Selain itu, permainan ini terdiri dari beberapa level, di mana orang yang bertahan paling lama atau yang berhasil meraih level tertinggi akan menang.

7. Engklek

Dari dulu hingga sekarang, engklek merupakan salah satu permainan tradisional yang masih sering dimainkan. Meski lebih populer di kalangan perempuan, permainan untuk 2–5 orang ini juga bisa dimainkan oleh laki-laki. 

Untuk bermain engklek, pemain harus  menggambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur, atau apa pun yang lebih baik dapat dihapus kembali. Selain itu, permainan ini sebaiknya dilakukan di tempat dengan permukaan rata. 

Terdapat sembilan kotak yang harus digambar, mulai dari tiga kotak vertikal, disambung dengan tiga kotak horizontal, hingga ditambah lagi dua kotak vertikal di paling atas. Selain itu, terdapat jenis petak engklek lain, seperti gunung, kincir angin, dan huruf L.

Setiap pemain nantinya akan melompati kotak-kotak tersebut sambil melempar batu secara bergiliran. Apabila terjatuh, pemain tersebut harus menandai kotak terakhir dengan batu kemudian permainan dilanjutkan oleh pemain selanjutnya.

8. Lompat Tali Karet

Lompat tali karet adalah salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak sekolah

Dari banyaknya pilihan, lompat tali karet menjadi salah satu permainan yang seru dan asik untuk dicoba, lho. 

Lompat tali karet biasanya dimainkan secara ramai-ramai dengan dua orang yang bertugas menjadi pemegang tali. Ketinggian tali dimulai dari yang paling rendah hingga ke paling tinggi, yaitu se-perut, se-dada, dan se-kepala.

Nah, jika pemain gagal untuk melewati tali, pelompat tersebut harus bergantian untuk memegang tali. Biasanya, permainan lompat tali karet sering dilakukan oleh anak-anak perempuan. 

Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa permainan satu ini memang cukup menguras tenaga karena Anda harus terus menerus lompat. Nah, agar tetap bersemangat dan tidak mudah lelah saat memainkannya, pastikan Anda sudah siap sedia AQUA 600 ml, ya. 

AQUA 600 ml adalah 100% murni air pegunungan dengan kandungan mineral alami dari pegunungan terpilih dan terlindungi tanpa tambahan zat apa pun. AQUA juga memiliki sensasi dingin saat diminum meskipun tidak didinginkan di kulkas sehingga cocok sekali untuk melepas dahaga setelah bermain lompat tali.

Baca juga: 8 Ide Kegiatan Outdoor Anak yang Seru dan Menyenangkan

9. Ular Naga Panjang

Permainan ular naga panjang dimulai dengan hompimpa dengan dua orang yang kalah bertugas menjadi gerbang. Sementara itu, pemain yang pertama menang hompimpa akan menjadi induk naga yang berada paling depan dan diikuti pemain lainnya. 

Selanjutnya, ular naga akan masuk ke dalam gerbang sambil bernyanyi “Ular naga panjangnya bukan kepalang. Menjalar-jalar selalu kian kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari. Kini dianya yang terbelakang”. Setelah lagu selesai, gerbang dengan cepat menangkap pemain.

Pemain yang tertangkap tersebut harus memilih gerbang mana yang ingin diikuti hingga ular naga habis. Pada akhirnya, gerbang yang memperoleh anak paling sedikit harus mengejar lawan untuk merebut pemain lain dengan catatan tidak boleh ada yang melepas pegangan. 

10. Dam-Daman

Dam-daman adalah permainan tradisional yang mirip dengan catur, tetapi cara mainnya justru lebih sederhana. Permainan ini menggunakan alat yang bernama ‘dam’ atau Anda juga bisa memanfaatkan batu-batu kecil.

Pada permainan dam-daman, setiap dam atau batu hanya dapat bergerak mengikuti garis ke depan, belakang, samping, atau diagonal. Untuk memakan batu lawan, Anda hanya perlu meloncatinya saja. 

Jika lawan tidak mengambil batu ketika ada kesempatan, mereka akan terkena hukuman dam dan lawan bisa mengambil 3 batu lawan. Permainan akan berakhir apabila terdapat salah satu pemain yang berhasil mengambil seluruh batu dari lawan.

11. Gangsing

Salah satu permainan tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu adalah gangsing

Gangsing adalah salah satu jenis permainan tradisional yang lebih sering dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini membutuhkan alat yang terbuat dari kayu yang mirip dengan bawang merah besar dengan pentolan di bagian atasnya.

Cara bermain gangsing mudah, Anda cukup melilit pentolan gangsing dengan tali dari kulit pohon, lalu lempar sekuat-kuatnya. Pastikan gangsing akan berputar lama dan terarah. Untuk itu, setiap anak biasanya memiliki teknik khususnya masing-masing. 

Gangsing juga kerap kali dilombakan, biasanya diselenggarakan oleh komunitas, sekolah, maupun pemerintah daerah. Pemenang lomba tersebut umumnya dilihat dari seberapa lama gangsing berputar dan bertahan untuk tidak keluar dari lintasan. 

12. Layangan

Diciptakannya lagu anak berjudul “Layang-Layang” bukan tanpa alasan. Ya, permainan tradisional yang satu ini cukup populer di Indonesia dan kini masih digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Layangan sendiri adalah lembaran kertas, plastik, atau kain berkerangka yang diterbangkan menggunakan tali di tanah lapang. Alat ini diberi nama layang-layang karena mampu melayang dengan bantuan kecepatan angin. 

13. Ketapel

Dari macam-macam permainan tradisional yang ada di Indonesia, ketapel adalah salah satu yang sering dimainkan oleh anak kecil zaman dahulu. Permainan ini berbentuk huruf Y dengan masing-masing ujungnya disatukan dengan karet. 

Untuk memainkan ketapel, Anda bisa mengambil peluru, meletakkannya pada kulit, menariknya dengan kuat, dan melepaskannya hingga mengenai sasaran. Selain itu, permainan ini juga sebaiknya dilakukan di tempat terbuka agar lebih aman. 

14. Benteng

Benteng merupakan permainan tradisional berkelompok, lebih tepatnya 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4–8 orang. Selanjutnya, setiap kelompok harus memilih sebuah tempat yang akan dijadikan markas, baik itu tiang, pilar, maupun batu. 

Jika sudah, salah satu pemain akan maju dan menantang pemain dari kelompok lawan. Jika penantang tersebut tersentuh, dia akan dinyatakan mati dan teman-temannya akan mengejar pemain dari benteng lawan.

Strategi tersebut dilakukan secara terus menerus hingga ada pemain yang bisa menyentuh benteng lawan sambil meneriakkan kata “benteng”. Pada permainan ini, tim biasanya membagi anggota dengan tugas-tugas, seperti menjadi mata-mata, penyerang, penjaga, atau penyerang. 

15. Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak suweng adalah permainan tradisional Jawa Tengah yang populer di kalangan anak-anak perempuan. Cara memainkannya cukup sederhana di mana salah satu pemain bertugas sebagai penebak yang harus membungkuk dan menghadap bawah. 

Sementara itu, pemain sisanya mengelilingi pemain penebak dan meletakkan tangan mereka secara terbuka di atas punggungnya. Kemudian mereka akan menyanyikan lagu Cublak-Cublak Suweng sembari mengoperkan kerikil antarpemain.

Setelah lagu tersebut selesai dinyanyikan, pemain yang mengoperkan kerikil harus menyembunyikan benda ini secara cepat. Nah, pemain yang membungkuk tadi harus menebak pemain mana yang memegang kerikil. 

16. Kucing-Kucingan

Kucing-Kucingan adalah permainan tradisional Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Permainan ini melibatkan dua orang yang harus menjadi tikus dan kucing setelah melakukan hompimpa serta pemain lainnya sebagai tikus penjaga.

Selanjutnya, tikus dan kucing berada di tengah tikus penjaga yang saling bergandengan tangan. Tugas kucing adalah menangkap tikus yang ingin dari lingkaran, sedangkan tikus penjaga harus menutup akses kucing agar tidak bisa melakukan tugasnya. 

Baca juga: 9 Olahraga Tradisional Indonesia untuk Anak

17. Permainan Bakiak

Permainan bakiak merupakan salah satu permainan tradisional yang seru dimainkan

Permainan bakiak dilakukan oleh 3–4 orang/kelompok yang bertugas untuk mengenakan sepasang alat ini. Ketika permainan dimulai, setiap kelompok harus berjalan secara bersamaan agar bisa mencapai garis final terlebih dahulu dan mendapatkan kemenangan.

Salah satu permainan tradisional yang populer ini berasal dari provinsi Sumatera Barat dan disebut juga dengan nama terompah galuak atau terompah panjang. Jenis permainan ini juga sering digunakan pada berbagai perlombaan dan acara tradisional. 

18. Patok Lele

Permainan tradisional Indonesia selanjutnya adalah patok lele yang dilakukan oleh dua kelompok dengan jumlah minimal anggota sebanyak dua orang. Seperti namanya, permainan ini melibatkan proses menancapkan patok yang berupa bambu ke tanah sebagai target awal. 

Nah, selanjutnya pemain harus bisa mencapai patok tersebut dengan banyak sekali cara, seperti lari cepat maupun melompat. Tak hanya itu, aturan dari permainan ini juga bisa jadi berbeda-beda tergantung pada lokasi dan preferensi masyarakat lokal. 

19. Boi-Boian

Boi-boian adalah permainan tradisional yang dilakukan dengan merobohkan susunan pecahan genting menggunakan bola. Untuk melakukan permainan ini, dibutuhkan dua kelompok kecil dengan jumlah anggota minimal sebanyak dua orang.

Dikarenakan memerlukan kerjasama antar pemain, boi-boian biasanya dimainkan di sore hari ketika anak-anak selesai bersekolah. Selain kerjasama, salah satu dari macam-macam permainan tradisional ini juga mengajarkan sikap sportif dan kelincahan. 

20. Rangku Alu

Rangku alu adalah permainan tradisional Indonesia dan asalnya dari Nusa Tenggara Timur. Permainan ini umumnya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia dalam merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian.

Saat bulan purnama, para remaja umumnya berkumpul untuk memeriahkan Rangku Alu. Pemain akan memegang empat tongkat bambu dan menggerak-gerakkannya, sedangkan pemain lain harus melompat-lompati kotak-kotak bambu dari gerakan buka tutup tanpa terjepit.

Manfaat Permainan Tradisional

Tidak hanya membantu melestarikan budaya, bermain permainan tradisional ternyata juga bisa memberikan manfaat penting lainnya. Adapun beberapa manfaat permainan tradisional yang perlu Anda ketahui di antaranya adalah:

  • Melatih kecerdasan sosial dan emosional.
  • Meningkatkan kreativitas.
  • Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
  • Mengembangkan kemampuan kognitif.
  • Menciptakan suasana yang membahagiakan.
  • Mengajarkan berbagai nilai budaya. 

Demikian macam-macam permainan tradisional yang bisa dilakukan untuk membantu melestarikan budaya Indonesia sekaligus mempererat pertemanan antarsesama. Jadi, apakah Anda masih ingat atau bahkan sering melakukan beberapa permainan tradisional di atas?

Tentunya, memainkan sejumlah permainan di atas membutuhkan tenaga dan semangat ekstra. Jadi, jangan melupakan pentingnya air mineral saat bermain, ya. Selalu pastikan Anda sudah menyediakan AQUA 600 ml agar tubuh tetap terhidrasi, sebelum, selama, dan setelah bermain. 

Baca juga: 8 Kegiatan Outdoor Seru untuk Mengisi Waktu Liburan

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .