Kalium adalah jenis mineral yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh. Kekurangan kalium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penyebab kekurangan kalium pun beragam, mulai dari diare hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Kondisi yang disebut juga sebagai hipokalemia ini memiliki beberapa gejala, seperti kelemahan otot, kram, sering merasa haus, dan lainnya. Agar Anda dapat terhindar dari gejala kekurangan kalium, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya. Yuk, simak ulasan lengkap di artikel berikut!
Pengertian Kekurangan Kalium
Kekurangan kalium atau disebut juga sebagai hipokalemia adalah kondisi ketika konsentrasi kalium darah di bawah 3,5 millimoles per liter (mmol/L) yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalium total tubuh atau adanya gangguan perpindahan ion kalium ke dalam sel.
Perlu diketahui, kalium adalah mineral penting yang berperan dalam membawa sinyal elektrik ke seluruh tubuh, terutama sel saraf dan otot.
Normalnya, kadar kalium dalam darah berkisar antara 3,5 – 5,2 mmol/L. Jika kadar kalium Anda di bawah 2,5 mmol/L, maka lebih berisiko mengalami masalah kesehatan serius.
Kekurangan kalium pada lansia dapat berdampak buruk pada fungsi organ, nafsu makan, dan meningkatkan risiko penyakit tertentu. Beberapa jenis pengobatan juga dapat meningkatkan risiko kekurangan kalium.
Baca juga: 12 Makanan untuk Kesehatan Ginjal yang Baik & Penuh Nutrisi
Penyebab Kekurangan Kalium
Penyebab utama kekurangan kalium adalah kehilangan kalium berlebih dari tubuh, seperti saat diare, muntah-muntah, atau keringat berlebih. Namun, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan kekurangan kalium. Adapun beberapa penyebab kekurangan kalium adalah sebagai berikut.
1. Penyakit
Penyakit tertentu dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalium secara berlebihan sehingga meningkatkan risiko hipokalemia. Berikut beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab kekurangan kalium:
- Komplikasi diabetes (diabetic ketoacidosis).
- Kekurangan vitamin B9 (asam folat).
- Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.
- Gangguan pencernaan, seperti diare berkepanjangan.
- Hiperhidrosis atau gangguan metabolisme yang menyebabkan keringat berlebih.
- Penyakit ginjal kronis.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Operasi bariatrik.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Potasium Tinggi dan Mudah Didapat
2. Asupan Makanan
Selain beberapa penyakit yang telah disebutkan diatas, asupan makanan juga bisa menjadi sumber penyebab kekurangan kalium. Meskipun hal ini jarang terjadi, kekurangan kalium juga bisa disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalium.
3. Konsumsi Obat-Obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab kekurangan kalium. Salah satu obat yang bisa menyebabkan hipokalemia adalah diuretik. Diuretik adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Ketika tubuh mengeluarkan kelebihan cairan, kalium juga ikut dikeluarkan melalui urine. Kondisi sering buang air kecil inilah yang menjadi penyebab kekurangan kalium.
Gejala Kekurangan Kalium
Gejala kekurangan kalium bisa terjadi ketika kadar kalium tubuh rendah, khususnya di bawah 3,6 mmol/L. Meskipun demikian, biasanya kekurangan kalium ringan tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum kekurangan kalium:
- Hilang nafsu makan.
- Sembelit atau konstipasi.
- Mual dan muntah.
- Kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki.
- Kelemahan otot.
- Jantung berdebar-debar.
- Kram otot.
Pada kasus yang lebih parah, di mana kadar kalium dibawah 2,5 mmol/L, dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti:
- Ileus paralitik atau gangguan pergerakan usus akibat kelumpuhan otot usus.
- Kelumpuhan.
- Gangguan irama jantung (aritmia).
- Henti napas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala kekurangan kalium di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Magnesium yang Baik untuk Tubuh!
Cara Mengatasi Kekurangan Kalium
Cara mengatasi kekurangan kalium tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Jika gejala kekurangan kalium tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, apabila gejala tergolong ringan, terdapat beberapa langkah umum yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan kalium.
1. Mengatasi Penyebab Kekurangan Kalium
Dokter akan mencari tahu apa yang menyebabkan kekurangan kalium pada Anda. Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyebab tersebut. Contohnya, jika kekurangan kalium disebabkan oleh diare kronis, dokter mungkin akan memberikan obat antidiare.
2. Mengganti Kalium yang Hilang
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan suplemen kalium untuk membantu mengembalikan kadar kalium dalam darah ke tingkat normal. Namun, perlu diingat bahwa suplemen kalium harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan efek samping yang jika tidak digunakan dengan benar.
3. Memantau Kadar Kalium
Selama menjalani pengobatan, kadar kalium Anda akan dipantau secara rutin oleh dokter untuk memastikan kadarnya kembali normal dan tidak terjadi komplikasi.
Cara Mencegah Kekurangan Kalium
Cara mencegah kekurangan kalium adalah dengan memastikan asupan harian kalium terpenuhi, yaitu sekitar 4.7000 miligram per hari. Asupan ini dapat diperoleh dari konsumsi makanan tinggi kalium, seperti:
- Alpukat.
- Pisang.
- Kentang.
- Jeruk.
- Sayuran hijau.
- Tomat.
- Susu.
- Ikan.
- Kacangan-kacangan.
- Daging sapi tanpa lemak.
Selain itu, jika mengalami diare atau muntah lebih dari 2 hari, segera konsultasikan dengan dokter atau layanan kesehatan terdekat karena kondisi tersebut dapat menyebabkan kekurangan kalium.
Itulah ulasan lengkap mengenai penyebab kekurangan kalium dan cara mengatasinya yang bisa Anda coba. Selain menerapkan cara-cara di atas, kekurangan kalium dapat diatasi dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.
Salah satu langkah penting adalah dengan memilih air minum yang berkualitas, seperti AQUA. AQUA merupakan air mineral yang sehat dengan kandungan mineral alami dari 19 pegunungan terpilih di Indonesia sehingga menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan Anda.
Tak hanya itu, AQUA juga terasa dingin alami dan segar karena sumber air AQUA diambil dari bagian terdalam pegunungan dan memiliki lapisan pelindung sehingga bebas pencemaran. Selain itu, sebagai produk asli Indonesia, AQUA aman dikonsumsi karena telah bersertifikat Halal dan memenuhi standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI.
Oleh karena itu, pastikan memilih AQUA DULU untuk menjaga kesehatan Anda. AQUA 100% Indonesia, 100% Halal, dan 100% Murni.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Mineral Tinggi dan Baik bagi Tubuh!
Referensi: