Logo AQUA

Cara Mengolah Sampah Organik, Semua Orang Harus Tahu!

Bijak Berplastik | 31 Juli 2024

Bagikan:

Cara Mengolah Sampah Organik, Semua Orang Harus Tahu!

Sampah organik merupakan penyumbang terbesar dalam timbunan sampah di Indonesia. Penumpukan sampah organik ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan, emisi gas rumah kaca, dan sumber penyakit. Oleh karena itu, cara mengolah sampah organik yang baik dan benar menjadi sangat penting untuk diterapkan.

Mulai dari pemilihan jenis sampah, teknik pengolahan, hingga pemanfaatan hasil olahannya. Dengan menerapkan cara pengelolaan sampah organik yang tepat, Anda dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup berkelanjutan. Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu Sampah Organik?

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun kering, dan ranting pohon. Sampah ini berbeda dengan sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan kaca yang tidak bisa diurai secara alami. Singkatnya, sampah organik adalah sampah yang mudah terurai secara alami.

Meskipun mudah terurai, sampah organik tetap perlu dikelola dengan baik untuk menghindari bau tidak sedap dan mempercepat proses penguraian. Pengelolaan sampah organik yang tepat juga dapat memberikan beberapa manfaat, salah satunya adalah pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk.

Cara Mengolah Sampah Organik

Mengelola sampah organik adalah langkah penting untuk mengurangi limbah dan memanfaatkannya kembali. Berikut adalah beberapa cara mengolah sampah organik yang dapat Anda lakukan.

1. Memilah Berdasarkan Jenisnya

Langkah pertama dalam cara mengolah sampah organik adalah memisahkannya berdasarkan jenis, yaitu organik dan anorganik. Hal ini penting karena sampah organik dan anorganik memiliki cara pengolahan yang berbeda. 

Memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dapat dilakukan dengan menyediakan tempat yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik. Pastikan untuk membuang sampah pada tempatnya agar proses pengelolaan sampah organik dapat berjalan dengan lancar.

Baca juga: 10 Cara Mudah Mengurangi Sampah Plastik Rumahan

2. Diolah Menjadi Pupuk Kompos

Anda dapat memanfaatkan sampah organik, seperti sisa sayur-sayuran, ranting pohon, dan kotoran hewan menjadi pupuk kompos. Pupuk ini nantinya dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman. 

Berikut langkah-langkah membuat pupuk kompos:

  1. Siapkan wadah dan masukkan sampah organik ke dalamnya.
  2. Tambahkan tanah, arang sekam, dan kapur pertanian, lalu ratakan.
  3. Siram dengan air yang telah dicampur EM4.
  4. Tutup kembali dengan tanah dan ratakan kembali.

Pupuk kompos kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Tanaman yang dipupuk dengan kompos umumnya lebih sehat dan tahan terhadap hama penyakit.

3. Diolah Menjadi Briket

Cara mengolah sampah organik yang bisa dilakukan berikutnya adalah mengolahnya menjadi briket. Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering, tidak hanya bisa diolah menjadi pupuk kompos, tetapi juga bisa menjadi briket. 

Briket adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari arang dan dapat digunakan untuk menggantikan minyak tanah. Berikut adalah cara membuat briket dari sampah organik:

  1. Bakar sampah organik dalam drum tertutup rapat.
  2. Haluskan arang yang dihasilkan dari pembakaran.
  3. Campurkan arang halus dengan lem kanji yang telah dicairkan.
  4. Cetak adonan briket dan keringkan.

4. Dijadikan Makanan Hewan

Selain diolah menjadi briket, Anda juga bisa memanfaatkan sampah organik menjadi makanan hewan. Sampah organik, seperti sisa sayuran, juga dapat diolah dengan cara memberikannya kepada hewan ternak. Hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan ayam dapat memakan sisa makanan sehingga sampah tidak terbuang percuma dan dapat terolah dengan baik.

Baca juga: 8 Cara Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Mudah!

5. Menerapkan 3R

Cara mengolah sampah organik juga bisa dilakukan dengan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Di mana Reduce berarti mengurangi penggunaan produk yang bisa menjadi sampah. Sementara itu, Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang sudah ada agar tidak cepat menjadi sampah. Lalu, Recycle berarti mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi.

Mengolah sampah organik dengan prinsip 3R memang lebih sulit karena sampah ini mudah membusuk. Namun, Anda tetap bisa menerapkan prinsip 3R dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik.

6. Lakukan Penggantian Barang

Anda juga bisa mengolah sampah organik dengan cara mengganti barang sekali pakai dengan barang yang tahan lama dan ramah lingkungan. Barang-barang ini biasanya berkualitas lebih baik sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. 

Hindari penggunaan barang sekali pakai, seperti tas atau sedotan plastik. Sebagai alternatifnya, Anda bisa menggunakan barang yang dapat dipakai berulang kali, seperti tas belanja kain dan sedotan bambu.

Itulah beberapa cara mengolah sampah organik yang mudah dan dapat dilakukan di rumah. Dengan menerapkan metode-metode tersebut, Anda dapat mengurangi timbunan sampah organik, menjaga kelestarian lingkungan, dan menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Dalam proses pengolahan sampah organik, Anda juga perlu menjaga hidrasi tubuh dengan minum AQUA DULU. Bagi yang memiliki aktivitas padat dan mobilitas tinggi, AQUA botol 600 ml siap menemani dengan ukurannya yang praktis.

Selain itu, membeli produk AQUA juga membuka peluang bagi Anda untuk menjelajahi keindahan Indonesia secara gratis! Caranya mudah, cukup beli produk AQUA apapun dan ikuti program AQUA 100% Murni 100% Petualangan Indonesia yang berlangsung dari 29 Mei hingga 30 September 2024.

Semakin banyak Anda membeli produk AQUA, semakin besar juga kesempatan untuk memenangkan liburan gratis ke berbagai destinasi menarik di Indonesia. Jadi, ayo nikmati kesegaran AQUA yang 100% Indonesia, 100% Halal, dan 100% Murni, serta jangan lewatkan kesempatan untuk liburan gratis keliling Indonesia bersama AQUA!

Baca juga: 5 Ciri-Ciri Lingkungan Tidak Sehat dan Cara Mengatasinya

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .