Logo AQUA

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Beserta Bahannya, Yuk Simak!

Bijak Berplastik | 21 May 2025

Share this:

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Beserta Bahannya, Yuk Simak!

Pupuk organik cair adalah salah satu opsi pupuk yang populer di dunia pertanian modern. Selain dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, pupuk jenis ini banyak diminati karena dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan secara alami. 

Selain menawarkan banyak manfaat, jenis pupuk ini juga bisa Anda buat sendiri di rumah dengan mudah. Bahkan, membuat pupuk organik cair juga bisa menjadi salah satu cara mengolah sampah organik yang cukup efektif, lho. 

Anda tertarik mempelajari cara membuat pupuk organik cair di rumah? Jangan khawatir, artikel ini akan membantu Anda mempelajari langkah-langkahnya dari awal hingga akhir. Yuk, simak!

Apa Itu Pupuk Organik Cair?

Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik yang telah difermentasi dengan direndam dalam air dan bahan pendukung lainnya sehingga menghasilkan larutan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan.

Biasanya, pupuk ini berasal dari olahan limbah dapur, kotoran hewan, atau sisa tanaman yang mengandung unsur hara. Pupuk organik cair lebih efektif untuk diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang dibanding pada media tanam.

Pupuk organik cair juga dapat berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan buah dan biji bagi tanaman, terutama untuk tanaman yang mulai bertunas dan saat mengalami fase vegetatif ke generatif.

Kelebihan Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair adalah larutan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang telah melalui fermentasi. Selain bahan-bahannya mudah ditemukan, penggunaan pupuk organik cair juga bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar, seperti:

  • Membantu meningkatkan kesuburan tanah.
  • Meningkatkan kualitas hasil panen menjadi lebih sehat dan berkualitas.
  • Ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan pupuk kimia.
  • Menjaga pertumbuhan mikroorganisme tanah.
  • Sebagai sarana untuk mengolah limbah organik.

Selain manfaatnya untuk menjaga kesehatan lingkungan, penggunaan pupuk organik cair juga dapat membantu Anda mengurangi biaya pembelian produk pupuk kimia. 

Baca juga: Kenali Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Serta Contohnya

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Jika Anda berencana menggunakan pupuk organik cair untuk tanaman Anda di rumah, tenang saja karena jenis pupuk satu ini sangat mudah dibuat! Selain langkah-langkahnya mudah, alat dan bahan yang dibutuhkan juga tidak sulit ditemukan, kok

Namun, sebelum membuat pupuk organik cair, pastikan Anda sudah siap sedia air minum berkualitas untuk menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi, ya. Untuk itu, selalu sedia AQUA 600 ml yang kemasannya praktis untuk dibawa kemana-mana. 

Dengan siap sedia AQUA 600 ml, Anda bisa lebih semangat dalam membuat pupuk organik karena kebutuhan cairan tubuh tetap terjaga. 

Tapi, mengapa harus AQUA? Karena air AQUA memiliki sensasi dingin saat diminum pada suhu ruang meskipun tidak didinginkan. Hal ini membuktikan bahwa AQUA berasal dari sumber terlindungi dengan komposisi mineral alami yang terjaga.

Selain itu, AQUA juga 100% murni air pegunungan yang mengandung mineral alami tanpa tambahan zat apa pun sehingga aman untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan cairan Anda.

Kalau sudah sedia AQUA 600 ml, sekarang saatnya Anda menerapkan beberapa cara membuat pupuk organik cair di bawah ini. Simak sampai akhir, ya!

1. Siapkan Alat dan Bahan

Sebelum masuk ke cara membuat pupuk organik cair, Anda perlu siapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan. Adapun alat dan bahan yang dimaksud, di antaranya: 

  • 1 karung kotoran ayam.
  • 1 karung dedak.
  • 30 kg bahan alam hijau (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa).
  • 100 gram gula merah.
  • 50 ml bioaktivator (EM4).
  • Air bersih.
  • Tong plastik kedap suara ukuran 100 liter yang tutupnya telah dilubangi.
  • Selang aerator transparan (diameter 0,5 cm).
  • Botol plastik bekas ukuran 1 liter.

Alat dan bahan di atas dapat digunakan untuk membuat pupuk organik cair kurang lebih sebanyak 50–60 liter tergantung pada air yang ditambahkan. Jadi, jangan ragu untuk menyesuaikan jumlah bahannya sesuai kebutuhan dan ketersediaan di rumah Anda, ya. 

2. Haluskan Bahan Organik yang Akan Digunakan

Haluskan semua bahan organik yang telah Anda siapkan dengan memotongnya menjadi bagian yang lebih kecil. Tidak perlu terlalu halus, pastikan saja ukurannya mudah untuk tercampur dengan bahan-bahan lain nantinya.

3. Larutkan Bahan Bioaktivator

Larutkan bioaktivator seperti EM4 pada air dengan dosis 10–20 ml per liter air. Setelah tercampur rata, tambahkan gula merah sekitar 1–2 sendok makan untuk per liter air, dan aduk lagi hingga merata. Setelah campuran merata, tunggu 30 menit sebelum masuk ke tahapan selanjutnya.

4. Campurkan Bahan Organik, Larutan Aktivator, dan Air

Setelah 30 menit, masukkan semua bahan organik yang telah dihaluskan ke dalam tong plastik yang telah Anda siapkan. Kemudian, tambahkan air sampai seluruh bahan organik terendam.

Setelah menambahkan air, tambahkan larutan aktivator yang telah Anda buat tadi ke dalam campuran campuran bahan organik tadi.

5. Proses Fermentasi Pupuk Organik Cair

Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam tong, tutup tong dengan rapat dan pasang selang pada lubang di tutup tong. Pastikan lubang tersebut memiliki ukuran yang sama dengan diameter selang sehingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam tong.

Masukkan ujung selang yang lain pada botol yang berisi air untuk menstabilkan suhu dengan membuang gas yang dihasilkan saat proses fermentasi. Proses ini juga akan membantu memastikan tidak ada udara yang dapat masuk ke dalam tong. Setelah selesai tunggu proses fermentasi dalam 7–10 hari.

6. Proses Pemanenan Pupuk Organik Cair

Setelah 7–10 hari, cek tingkat kematangan dari proses fermentasi tersebut dengan mencium bau tong plastik. Jika bau yang dihasilkan menyerupai bau tape, maka adonan pupuk sudah siap digunakan.

Pisahkan cairan dengan ampasnya dengan melakukan penyaringan. Sebaiknya, gunakan saringan kain agar cairan dan ampas pupuk dapat terpisah dengan sempurna. Ampas yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik padat atau campuran kompos.

Masukkan cairan yang telah disaring pada botol, lalu tutup dengan rapat. Pupuk organik cair kini sudah bisa digunakan. Jika Anda menyimpannya dengan baik, pupuk organik cair dapat digunakan kurang lebih selama 6 bulan.

Baca juga: 10 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan, Agar Tetap Sehat 

Itu dia cara membuat pupuk organik cair yang dapat Anda terapkan. Perlu diingat, cara membuat pupuk organik cair juga mencakup proses fermentasi sehingga akan memakan waktu.

Selain memakan waktu saat fermentasi, proses pembuatan pupuk ini juga bisa membuat Anda kehilangan banyak cairan, terutama saat Anda membuatnya di siang hari. Maka dari itu, jangan lupa untuk sedia AQUA 600 ml untuk penuhi kebutuhan cairan Anda dan membantu menjaga hidrasi tubuh agar tetap stabil.

Kemasan AQUA 600 ml memiliki ukuran yang praktis untuk dibawa ke mana-mana, tidak memakan tempat, dan cocok untuk menemani Anda berkebun dan membuat pupuk organik cair untuk tanaman Anda.

Kenapa harus AQUA DULU? Air AQUA datang dari gunung terpilih yang terlindungi sumber mata airnya melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta minimal 1 tahun tahun penelitian terhadap lebih dari 600 parameter. Maka dari itu, tidak semua air itu AQUA.

Yang perlu Anda ingat juga yaitu AQUA adalah produk asli Indonesia telah bersertifikat Halal, BPOM, dan SNI sehingga AQUA aman dikonsumsi. AQUA 100% murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal. Jadi, jangan lupa sedia AQUA untuk temani aktivitas Anda sehari-hari, ya. 

Baca juga: 10 Ide Daur Ulang Sampah Plastik Yang Unik

Related Articles

No articles found.

This website uses cookie to make sure you get the best experience. Learn more .