Saat berkunjung ke Sumatera Selatan, mencicipi makanan khas provinsi ini adalah salah satu to-do-list yang sayang dilewatkan. Bagi Anda yang tidak berada di Sumatera Selatan, tak perlu khawatir karena beberapa makanan tradisional Indonesia ini sudah tersebar di wilayah lain.
Menariknya, makanan khas Sumatera Selatan ternyata cukup beragam dan menggugah selera, lho. Untuk mengetahui aneka kuliner dari provinsi ini, yuk, intip beberapa rekomendasi makanan khas Sumatera Selatan yang wajib dicoba berikut ini!
Rekomendasi Makanan Khas Sumatera Selatan yang Wajib Dicoba
Mulai dari pempek Palembang, burgo, hingga kue 8 jam, berikut adalah beberapa rekomendasi makanan khas Sumatera Selatan yang wajib dicoba:
1. Pempek
Sebagai salah satu makanan yang populer di Indonesia, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan pempek Palembang, bukan? Pempek adalah makanan khas Sumatera Selatan yang terbuat dari sagu dan daging ikan serta disajikan dengan kuah cuko lezat.
Makanan khas Sumatera Selatan ini pertama kali ditemukan pada zaman Kerajaan Sriwijaya atau sekitar abad 7–14 Masehi. Sebelum menjadi makanan rakyat seperti sekarang, pempek dahulunya dijadikan bekal perang untuk tentara Kerajaan Sriwijaya, lho.
Cara membuat pempek sebenarnya cukup sederhana, di mana Anda hanya membutuhkan beberapa bahan utama, seperti ikan tenggiri, tepung kanji, dan telur bebek. Untuk penyajian, Anda bisa memilih sesuai dengan selera apakah ingin menggoreng atau merebus pempek.
2. Tekwan
Tekwan merupakan salah satu makanan khas Sumatera Selatan yang populer dan berasal dari Kota Palembang. Hidangan ini adalah sup yang terbuat dari bola-bola ikan tenggiri yang dicampur dengan kuah kaldu udang bening.
Tak hanya itu, tekwan Sumatera Selatan juga dilengkapi dengan mi soun, jamur kuping, dan taburan bawang goreng yang memberikan tekstur tambahan pada setiap suapan. Meski terlihat sederhana, hidangan ini cukup mengenyangkan dan cocok dinikmati kapan saja.
Makanan ini merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Palembang yang disesuaikan lebih lanjut dengan preferensi rasa masyarakat lokal. Untuk proses pembuatan tekwan, masyarakat menggunakan beberapa bahan penting, seperti putih telur, tapioka, dan terigu.
Agar lebih nikmat, tekwan umumnya disajikan dalam keadaan panas dan ditambahi dengan irisan cabe merah atau jeruk nipis. Dengan penyajian tersebut, tesktur bola-bola ikan menjadi semakin terasa juicy dan aroma kuah juga lebih sedap.
3. Laksan
Laksan merupakan makanan khas Sumatera Selatan yang terbuat dari ikan dan berasal dari Kota Palembang. Menariknya, masyarakat lokal mengaitkan istilah "laksan" dengan salah satu kisah orang Tionghoa yang tinggal di Palembang.
Untuk membuat laksan, diperlukan kuah yang terbuat dari air, santan, kaldu udang, bawang putih, dan cabe keriting. Perpaduan bahan tersebut membuat laksan menjadi makanan yang kaya akan rempah, gurih, dan sedikit pedas.
Agar lebih nikmat, jangan lupa untuk menyajikan laksan dalam keadaan fresh dan hangat, ya. Jika sudah dingin, Anda bisa memanaskan kuah santan selama beberapa menit terlebih dahulu sebelum menyiramkannya ke laksan.
4. Burgo
Sama seperti pempek dan tekwan, burgo merupakan makanan khas Sumatera Selatan yang berasal dari Kota Palembang. Makanan ini terbuat dari adonan tepung beras yang dimasak kemudian dipotong dan disiram dengan kuah santan yang gurih.
Makanan burgo sudah muncul sejak 200 tahun yang lalu, lebih tepatnya saat masa Kesultanan Palembang Darussalam. Pada waktu tersebut, beras dari Jawa mulai masuk Palembang dan diolah lebih lanjut menjadi burgo (bubur sego) yang dikenal masyarakat sekarang.
Cara pembuatan burgo adalah dengan merebus tepung beras dan bahan lainnya kemudian membentuknya menyerupai dadar gulung. Selain itu, jangan lupa untuk membuat kuah burgo yang berbahan dasar santan, ikan gabus, dan bumbu-bumbu lainnya.
Untuk menyajikan burgo, Anda hanya perlu memotongnya selebar 2 cm dan menatanya secara rapi di piring. Kemudian, siram makanan khas tersebut dengan kuah santan yang sudah dibuat. Terakhir, Anda juga bisa menambahkan telur rebus dan bawang goreng agar lebih nikmat.
5. Mi Celor
Mi celor merupakan hidangan khas dari Sumatera Selatan, lebih tepatnya Kota Palembang, yang terkenal dengan kuah santan kental dan gurih. Dilengkapi dengan udang, tauge, telur rebus, dan daun bawang, mi celor menawarkan perpaduan rasa menggugah selera.
Keunikan mi celor juga terletak pada penggunaan mi berukuran besar yang kenyal sehingga menambah kenikmatan saat disantap. Hidangan ini sangat cocok bagi pecinta makanan dengan kuah yang kuat dan kaya akan rempah.
Asal-usul mi celor sebenarnya belum diketahui tetap hidangan ini dipengaruhi oleh masakan Tionghoa. Untuk memasak makanan ini, Anda memerlukan susu evaporasi dan santan untuk menghasilkan kuah kental yang mirip dengan spageti.
Makanan ini disajikan dengan meletakkannya ke dalam mangkuk saji, kemudian menyiramkannya dengan kuah dan topping sesuai dengan selera. Nah, beberapa topping yang umumnya digunakan adalah tauge, telur rebus, bawang goreng, dan udang.
6. Tempoyak
Tempoyak adalah fermentasi durian yang unik dan berasal dari Palembang, Lampung, dan Jambi. Rasanya yang asam manis dengan sedikit sentuhan pedas menjadikan makanan ini sebagai bahan pelengkap yang sempurna untuk berbagai hidangan.
Meskipun tidak semua orang menyukai durian, tempoyak menawarkan pengalaman kuliner yang unik bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang baru. Fermentasi durian ini telah menjadi bagian penting dari daerah ini dan menunjukkan kekayaan tradisi kulinernya.
Makanan ini sudah ada dari sekitar tahun 1836 dan disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa hingga raja. Cara membuat tempoyak adalah dengan memfermentasikan durian sesuai dengan jenis tempoyak yang diinginkan, apakah asam atau manis.
Karena rasanya yang khas, makanan ini dapat diolah dan dipadukan dengan berbagai macam masakan. Beberapa cara pengolahannya seperti dijadikan sambal, brengkes, maupun pindang atau disantap sebagai lauk pendamping nasi.
Baca juga: 10 Rekomendasi Makanan Khas Sulawesi, Populer & Enak!
7. Pindang Patin
Wisata kuliner Palembang, Sumatera Selatan yang terkenal akan kuah asam pedasnya adalah pindang patin. Hidangan ini memiliki cita rasa yang segar dan menggugah selera karena terbuat dari campuran bumbu tradisional, seperti asam jawa, kunyit, dan serai.
Kehadiran kuliner lokal ini tidak terlepas dari budaya masyarakat lokal yang memanfaatkan sungai besar di wilayah ini. Untuk membuat ikan patin menjadi lebih awet dan bercita rasa yang khas, bumbu pindang dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan kuliner pindang patin.
Ikan patin terkenal dengan dagingnya yang lembut dan kaya akan kandungan nutrisi, menjadikan pindang patin sebagai makanan sehat. Makanan ini dimasak dengan melumerkan ikan patin dan perasan jeruk nipis, lalu merebusnya dengan bumbu khas.
Pindang patin biasanya disajikan dengan aneka pelengkap lainnya, seperti nasi putih hangat, lalapan, dan sambal terasi. Tak hanya itu, agar lebih nikmat, kuliner nusantara ini sebaiknya dihidangkan di mangkuk saji selagi panas, ya.
8. Lempok
Lempok adalah camilan khas Sumatera Selatan dan Kalimantan yang terbuat dari durian dan diolah menjadi dodol. Meski mirip dengan dodol, lempok memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa durian yang autentik karena terbuat dari daging durian asli tanpa campuran tepung.
Camilan ini diciptakan untuk mengolah durian menjadi makanan yang lebih awet di saat panen yang berlebihan. Makanan yang sebaiknya dinikmati saat sedang bersantai ini sering disajikan di berbagai acara istimewa maupun dijual sebagai oleh-oleh khas.
Proses pembuatan lempok memakan waktu lama karena perlu diaduk terus-menerus hingga mencapai tekstur yang tepat. Meskipun begitu, hasil akhirnya sangat memuaskan dan sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
9. Model
Model adalah makanan khas Palembang menyerupai hidangan tekwan, tetapi dengan ukuran yang lebih besar dan isian yang lebih kaya. Biasanya, model diisi dengan telur dan disajikan dengan kuah kaldu udang yang gurih sama seperti tekwan.
Hidangan yang sudah ada sejak abad ke-16 pada masa Kesultanan Palembang ini awalnya dikenal dengan nama “kelesan”. Model pertama kali dimasak oleh penduduk asli Palembang dan dijual oleh pedagang Tionghoa.
Model terbuat dari ikan atau daging yang dibungkus dengan daun pisang, kemudian dikukus atau dipanggang. Hidangan yang ringan namun tetap mengenyangkan ini menawarkan rasa yang gurih dan segar, menjadikannya salah satu kuliner Sumatera Selatan yang patut dicoba.
10. Lenggang

Sumber: pinterest.com/@fazayoga23
Makanan khas Sumatera Selatan, lebih tepatnya Palembang, selanjutnya adalah lenggang. Hidangan ini memadukan antara pempek dan telur yang dipanggang hingga menghasilkan tekstur yang lembut dan gurih.
Sejarah lenggang tidak terlepas dari sejarah pempek yang diperkirakan sudah muncul sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Makanan variasi dari pempek ini mulai dikenal pada abad ke-20 di mana seorang pedagang yang mengkreasikan pempek menjadi lenggang.
Makanan ini disajikan dengan cuko, saus khas Palembang dengan rasa asam manis yang memberikan keseimbangan rasa. Selain dipanggang, lenggang juga bisa disajikan dengan cara lain, seperti digoreng, yang memberikan cita rasa berbeda.
Lenggang sering dijadikan camilan ringan atau makanan selingan saat sore hari. Dengan variasi cara penyajian, lenggang dapat dinikmati dengan berbagai bumbu dan saus sehingga menambah kelezatan dan kenikmatan saat dinikmati bersama keluarga atau teman.
11. Kemplang
Kemplang adalah kerupuk berbahan dasar ikan dan berasal dari Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Makanan ini diciptakan sebagai upaya bagi masyarakat lokal untuk memanfaatkan hasil perikanan, terutama ikan tenggiri.
Proses pengolahan ikan menjadi kemplang cukup sederhana, tetapi membutuhkan ketelitian yang tinggi. Untuk menikmati makanan khas Sumatera Selatan ini, Anda bisa mengonsumsinya secara langsung maupun memadukannya dengan nasi hangat atau makanan lain.
12. Celimpungan
Jika berkunjung ke Palembang, celimpungan adalah kuliner lokal yang sayang jika tidak dicicipi. Makanan ini terbuat dari isian yang mirip tekwan beserta kuah santan berwarna kuning yang kaya akan rempah-rempah. Makanan ini sering disajikan dengan bawang goreng atau sambal.
Istilah celimpungan berasal dari suara “plung” ketika pemasak mencemplungkan adonannya ke dalam kuah mendidih. Selain kuah yang sedap. makanan lokal ini juga tersusun atas campuran daging ikan giling dengan tepung sagu serta bahan lainnya.
Baca juga: 9 Makanan Khas Jawa yang Wajib Dicoba saat Kulineran
13. Kopi Musi
Jika Anda mencari minuman dengan citra rasa khas, kopi musi khas Sumatera Selatan adalah pilihan yang dapat dipertimbangkan. Umumnya, kopi yang terkenal di daerah Sungai Musi ini disajikan dalam bentuk kopi tubruk maupun kopi tarik.
14. Kue Maksuba
Kue maksuba adalah makanan tradisional yang berasal dari Kota Palembang dan menyerupai kue lapis legit. Namun, bedanya, kue maksuba memiliki bentuk yang tidak beraturan dan memiliki pola yang unik.
Camilan ini sudah menjadi makanan favorit masyarakat Palembang sejak zaman kesultanan Palembang Darussalam. Menariknya, proses pembuatan kue ini pada awalnya menggunakan gendok yang pengapiannya berasal dari kayu bakar.
Untuk membuat kue ini, dibutuhkan bahan baku yang unik dan jarang dimiliki oleh kue lainnya, yaitu telur bebek. Setelah selesai dimasak, makanan ini biasanya disajikan di berbagai acara spesial, seperti Idulfitri, pernikahan, dan lamaran.
15. Godo-Godo
Godo-godo adalah makanan sehat khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri. Dalam sejarahnya, kuliner ini diciptakan karena masyarakat lokal memerlukan pengolahan ikan yang tidak lagi segar. Mereka pun mencampurkan ikan ini dengan tepung sagu, lalu menggorengnya.
Cara pembuatan godo-godo dilakukan dengan membuat adonan yang terdiri dari ikan tenggiri segar, tepung sagu, telur, garam, dan bahan lainnya. Sementara itu, untuk kuahnya, masyarakat biasanya menggunakan kaldu jamur, kaldu bubuk dan garam.
Sebaiknya, jangan terlalu sering mengaduk makanan ini saat memasaknya agar tidak menjadi terlalu encer. Saat menyajikan godo-godo, pastikan untuk menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering agar kualitasnya tetap terjaga.
16. Kue 8 Jam
Kue 8 jam adalah camilan tradisional yang berasal dari Palembang dan memerlukan waktu memasak selama 8 jam. Camilan yang terbuat dari tepung terigu ini dulunya hanya boleh dikonsumsi oleh bangsawan saja, lho.
Proses pembuatan kue ini cukup sulit karena memerlukan tingkat kerumitan yang tinggi serta waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, masyarakat Palembang biasanya hanya membuat kue ini saat momen spesial seperti Idulfitri.
17. Pindang Tulang
Sama seperti patin, memasaknya menjadi pindang merupakan salah satu cara untuk mengolah tulang iga sapi di Palembang. Olahan ini disebut juga dengan pindang tulang dan memiliki perpaduan antara rasa asam dan pedas yang nikmat.
Dalam sejarahnya, makanan ini dibuat sebagai cara untuk memanfaatkan tulang iga sapi yang tersisa karena dagingnya telah diolah menjadi makanan lain. Hidangan ini biasanya disajikan dengan kecap manis agar rasanya lebih gurih dan menggugah selera.
18. Malbi
Jika pindang tulang terbuat dari tulang iga, malbi adalah makanan khas Sumatera Selatan yang berisikan daging sapi. Makanan ini merupakan hasil akulturasi dari berbagai kebudayaan, yaitu India, Arab, dan Melayu serta sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang.
Makanan ini dimasak menggunakan santan, tetapi juga bisa diganti dengan air, serta aneka rempah-rempah khas Indonesia. Umumnya, Malbi disajikan sebagai menu masakan harian maupun untuk acara spesial seperti pernikahan.
19. Telok Ukan
Telok ukan adalah makanan tahunan yang sering ditemukan saat perayaan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Selatan. Menariknya, istilah ini berasal dari kata telur atau bukan yang dahulunya sering dilontarkan oleh pendatang dari luar Palembang.
Hidangan ini merupakan cangkak telur bebek yang diisi adonan dari telur, air santan, perasan daun suji, garam, dan bumbu penyedap. Selanjutnya, telur tersebut akan direbus dengan air mendidih atau juga bisa dikukus.
20. Kue Gandus
Makanan khas Sumatera Selatan, lebih tepatnya Palembang, yang terakhir adalah kue gandus. Kue ini umumnya disajikan sebagai hidangan pendamping saat ada acara pernikahan, upacara adat, maupun kegiatan lainnya.
Selain itu, kue gandus juga berasal dari bahasa melayu “Gandus” yang artinya kental, Hal ini sama dengan tekstur kue ini yang lengket dan lentur karena dibuat dari campuran tepung beras dan santan kental yang dimasak hingga mengental.
Demikian macam-macam rekomendasi makanan khas Sumatera Selatan yang wajib dicoba saat berkunjung ke provinsi ini. Jadi, apakah Anda sudah menemukan pilihan makanan khas yang akan dicicipi?
Tentunya, mengonsumsi air mineral setelah berkuliner adalah hal yang tidak boleh dilewatkan agar Anda tetap terhidrasi. Jadi, selalu pastikan untuk menyediakan AQUA 600 ml sehingga Anda tidak perlu khawatir kehausan saat berburu kuliner lokal!
Baca juga: 10 Daftar Makanan Khas Labuan Bajo yang Wajib Dicoba