Menanam selada hidroponik di rumah bisa memudahkan Anda tiap kali ingin menggunakannya sebagai pelengkap hidangan. Terlebih, selada termasuk sayuran yang banyak digunakan dalam menu harian, baik salad, sandwich, ataupun sekadar dinikmati sebagai lalapan.
Kabar gembiranya, selada adalah salah satu jenis tanaman hidroponik yang mudah dirawat dan cocok ditanam di segala iklim, lho. Lebih lanjut, selada hidroponik juga relatif cepat dipanen dan hasilnya pun lebih segar.
Jadi, Anda tertarik untuk menanam selada hidroponik? Agar tidak salah dan hasil panennya memuaskan, pelajari cara menanam selada hidroponik ini, yuk!
Cara Menanam Selada Hidroponik
Metode bertanam hidroponik makin populer seiring dengan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh sebagian orang. Karena caranya yang mudah, metode menanam selada hidroponik ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan botol AQUA bekas yang ada di rumah, lho. Intip caranya berikut ini.
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Untuk menanam selada hidroponik di rumah menggunakan botol AQUA bekas, Anda perlu menyiapkan alat dan bahan berikut ini:
- Botol AQUA bekas (ukuran bebas) yang sudah dilubangi bagian bawahnya menyerupai netpot.
- Benih selada hijau.
- Rockwool.
- Sistem wick sederhana (sumbu dari kain flanel dan wadah nutrisi).
- Larutan nutrisi hidroponik A dan B.
- Air bersih untuk membuat larutan nutrisi.
- Pinset.
- Sprayer halus.
- Pisau dapur/cutter.
- TDS meter untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi.
2. Penyemaian Benih
Pada tahap awal budi daya selada hidroponik, bibit perlu disemai dulu di rockwool untuk memberikan lingkungan yang cukup air, bersih, dan stabil sehingga ideal untuk berkecambah. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
- Rendam benih di dalam botol AQUA bekas yang sudah dipotong dan diisi air bersih selama 12–24 jam hingga tumbuh sprout.
- Siapkan rockwool dan iris bagian atas (tanpa terputus) dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm, lalu buat lubangan sekitar 1 cm menggunakan pinset atau tusuk gigi.
- Tempatkan rockwool pada wadah lebar, misalnya baki. Kemudian, masukkan benih selada yang sudah sprout ke dalam masing-masing lubang rockwool.
- Basahi rockwool menggunakan semprotan air yang lembut secukupnya. Pastikan jangan terlalu basah, ya!
- Letakkan baki berisi rockwool di tempat yang memperoleh paparan sinar matahari langsung.
- Rawat benih dengan terus mengontrol kelembapannya. Ketika sudah muncul 4 helai daun (umumnya setelah 10 hari penyemaian), segera pindahkan ke sistem wick.
Baca juga: Ini 11 Jenis Media Tanam Hidroponik yang Bikin Tumbuh Subur
3. Pemindahan ke Sistem Wick
Setelah 10 hari, idealnya sudah muncul 4 helai daun sehingga bibit siap dipindahtanamkan. Namun, bila ada beberapa bibit yang jumlah daunnya kurang dari 2, sebaiknya tidak ikut dipindahkan, ya.
Pasalnya, hal tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa kualitas benihnya tidak sebaik benih yang lain.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk memindahkan bibit selada hidroponik:
- Potong rockwool hingga terpisah tiap bagiannya.
- Masukkan masing-masing bagian ke dalam netpot yang terbuat dari botol AQUA bekas yang sudah dipotong hingga menyerupai gelas . Kemudian, beri sumbu berupa kain flanel. Sumbu ini berfungsi untuk membantu penyerapan nutrisi ke dalam bibit selada.
- Tempatkan netpot dari botol AQUA bekas ke dalam wadah nutrisi dan pastikan sumbu menghubungkan larutan nutrisi dengan rockwool.
- Buat larutan nutrisi dengan mencampurkan 2,5 ml nutrisi A, 2,5 ml nutrisi B, dan 1 liter air. Ukur dengan TDS meter hingga kadar kepekatannya mencapai 500 ppm.
- Isi bak sistem wick dengan larutan nutrisi yang sudah dibuat dan pertahankan hingga 12 HST (Hari Setelah Tanam) atau pemindahan ke sistem wick.
4. Perawatan
Jika sudah dipindahkan ke sistem wick, Anda perlu merawat bibit sampai masa panen tiba. Berikut ini beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat merawat tanaman selada hidroponik:
- Cek selada hidroponik Anda secara rutin, minimal 2 hari sekali. Pastikan kepekatan larutan nutrisinya sesuai dan kebersihannya terjaga. Jika air di dalam sistem wick sudah kotor, segera ganti dengan air baru dengan kepekatan yang sama, ya!
- Setelah melewati 12 HST, naikkan kadar kepekatan nutrisi menjadi 1000 ppm (5 ml Nutrisi A + 5 ml Nutrisi B + 1 liter air).
- Sesudah melewati 20 HST, naikkan lagi kadar kepekatan nutrisi menjadi 1200 ppm (6 ml Nutrisi A + 6 ml Nutrisi B + 1 liter air) sampai masa panen tiba.
- Potong daun selada hidroponik yang menguning untuk mencegah penyakitnya menjalar ke bagian tanaman lainnya.
5. Masa Panen
Nah, setelah memasuki 30–40 HST, Anda sudah bisa memanen selada hidroponik dan menikmati kesegarannya. Saat tiba masa panen, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:
- Panen selada hidroponik saat daunnya berwarna hijau segar dan ukuran daunnya mencapai 20–30 cm.
- Gunakan alat potong, seperti gunting atau pisau yang benar-benar bersih, supaya tidak ada kontaminasi bakteri atau jamur pada tanaman selada Anda.
- Ada 2 metode panen, yaitu panen total dengan memotong semua bagian tanaman dan panen selektif dengan memotong beberapa lembar daun yang sudah cukup besar. Panen total cocok jika Anda ingin menjual selada hidroponik, sedangkan panen selektif cocok bila Anda menggunakannya untuk konsumsi pribadi dan ingin memanennya berulang kali.
- Sebaiknya, panen selada hidroponik di pagi hari. Pasalnya, kandungan air dalam selada relatif lebih tinggi saat pagi sehingga rasanya lebih segar.
- Setelah dipanen, segera cuci selada dengan air bersih mengalir, ya!
Baca juga: 6 Tips dan Manfaat Berkebun di Rumah, Cocok untuk Pemula
Itu dia cara menanam selada hidroponik dengan menggunakan botol AQUA bekas. Budi daya selada hidroponik tak hanya membantu Anda mendapatkan bahan pangan yang sehat, tapi juga bisa menjadi pilihan aktivitas seru dan produktif di rumah.
Namun, jangan sampai keseruan berkebun membuat Anda lupa mencukupi kebutuhan cairan tubuh sehingga mengakibatkan dehidrasi. Untuk mencegah hal tersebut, pastikan stok AQUA Galon di rumah selalu aman, ya.
Kenapa harus AQUA DULU? Karena, tidak semua air itu AQUA, lho. AQUA datang dari sumber terpilih yang terlindungi sumber mata airnya melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta minimal 1 tahun penelitian terhadap lebih dari 600 parameter.
Dengan ukurannya yang besar, yaitu 19 liter, AQUA Galon cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari di rumah. Selain itu, harga AQUA Galon juga terjangkau, mulai dari Rp1.000-an per liternya.
Perlu diketahui juga bahwa AQUA adalah produk asli Indonesia. AQUA telah memiliki sertifikat Halal, BPOM, dan SNI sehingga aman dikonsumsi. AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal.
Baca juga: Ini Berbagai Cara Menanam Bawang Merah untuk Pemula, Catat!