Penting bagi setiap orang tua untuk memperhatikan proses tumbuh kembang bayi melalui berbagai aspek, salah satunya adalah fungsi motorik kasar anak.
Pada dasarnya, perkembangan kemampuan motorik bayi dapat terlihat jelas melalui aktivitas fisik yang bisa ia lakukan, mulai dari mengangkat kepala, tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, hingga berjalan.
Setiap tahapannya akan berkembang pada usia yang berbeda-beda. Dalam hal ini, ibu bisa mendukung perkembangan fungsi motorik anak dengan berbagai cara, seperti melakukan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak.
Lantas, sebetulnya, apa saja metode stimulasi yang bisa mendukung perkembangan tersebut? Mari temukan jawaban selengkapnya di bawah ini.
Umur Berapa Bayi Bisa Duduk dan Merangkak?
Umumnya, bayi bisa mulai belajar duduk dan merangkak untuk pertama kalinya ketika ia sudah menginjak usia 4–7 bulan. Namun, di usia ini, bayi mungkin masih belum memiliki keseimbangan tubuh yang cukup kuat.
Ketika sudah memasuki usia 8–9 bulan, otot punggung bayi sudah mulai menguat sehingga ia bisa merangkak dan duduk dengan sendirinya tanpa bantuan apa pun.
Duduk sendiri dapat menjadi tanda awal bahwa si kecil telah siap untuk beralih ke makanan pendamping ASI (MPASI) sehingga ia sudah bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang lebih beragam, termasuk air mineral.
Berbicara mengenai asupan air mineral untuk si kecil, ibu bisa menyediakan air minum yang terjaga kualitasnya, seperti AQUA Galon di rumah.
Tak perlu khawatir, kebersihan AQUA Galon sangat terjaga karena telah disanitasi hingga 20 kali menggunakan air bertekanan tinggi sebelum diisi ulang, membuatnya aman untuk dikonsumsi si kecil ketika telah memasuki masa MPASI sebagai pendamping makanan padat.
Selama prosesnya, air AQUA tidak ditambahkan zat apa pun sehingga AQUA 100% murni air pegunungan dengan mineral alami.
Airnya juga memiliki sensasi dingin saat diminum walaupun tidak didinginkan di lemari pendingin terlebih dahulu.
Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak
Ada beberapa stimulasi yang bisa dilakukan ibu agar si kecil bisa cepat duduk dan merangkak dengan sendirinya, mulai dari tummy time, melatih posisi push-up, hingga menggunakan bantuan cermin. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Tummy Time
Cara stimulasi agar bayi bisa merangkak yang pertama adalah sering melakukan tummy time sejak dini. Pasalnya, posisi tummy time atau tengkurap dapat membantu memperkuat otot leher, bahu, punggung, serta lengan anak, apalagi jika dilakukan sedini mungkin.
Durasi untuk melakukan stimulasi ini dapat disesuaikan dengan usia si kecil. Biasanya, bayi baru lahir dapat melakukan latihan tummy time selama 3–5 menit per sesi.
Sementara itu, bayi usia 3 bulan bisa diarahkan untuk tengkurap selama 15–20 menit per sesi. Lalu, bayi usia 6 bulan ke atas dapat melakukan tummy time selama 20–30 menit per sesi.
Selama aktivitas ini, orang tua harus menemani si kecil. Perhatikan apabila bayi menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan kesulitan bernapas.
Baca juga: Mengenal Milestone Bayi 0-12 Bulan, Begini Tahapannya!
2. Mendudukkan Si Kecil di Pangkuan
Agar ia bisa cepat duduk dengan sendirinya, ibu juga bisa membiasakan si kecil untuk duduk di pangkuan ibu. Hal ini bisa dilakukan ketika anak sudah bisa mengangkat kepala dan dada dengan stabil saat sedang tummy time.
Caranya adalah dengan memposisikan tubuh anak menghadap ke tubuh ibu. Kemudian, pegang kedua tangan si kecil untuk melatih tubuhnya agar tetap seimbang. Hal ini juga bisa membantu memperkuat otot-otot punggung dan leher anak.
3. Menyandarkan Si Kecil pada Mainan
Cara stimulasi agar bayi bisa duduk selanjutnya adalah dengan meletakkan mainan yang kokoh dan besar di depannya.
Sebab, menggunakan mainan bisa membuat si kecil cenderung termotivasi untuk mencondongkan badan dan mengambil mainan tersebut pada posisi duduk. Lalu, biarkan dia bersandar dengan sendirinya pada mainan tersebut.
Supaya lebih aman, ibu juga bisa memastikan mainan ini disandarkan ke tembok dan tidak memiliki roda.
4. Melatih Posisi Push-Up
Langkah berikutnya adalah dengan melatih si kecil untuk push-up, terutama ketika ia sudah menginjak usia 4 bulan.
Hal ini bertujuan untuk mengenalkan bayi berbagai gaya merangkak sehingga bisa memperkuat otot inti, melatih koordinasi, serta mengoptimalkan jalur koneksi otak terhadap fungsi motorik.
Ibu bisa meletakkan bayi di lantai dengan tangan dan lutut menyentuh permukaan. Kemudian, bantu si kecil untuk sedikit bergoyang maju dan mundur agar ia lebih terbiasa dengan gerakan tersebut.
5. Menggunakan Bantuan Cermin
Untuk menstimulasi si kecil agar bisa cepat duduk dengan sendirinya, ibu juga dapat meletakkan cermin di tempat tummy time agar ia bisa melihat pantulan dirinya sendiri.
Sebab, bayi biasanya tertarik ketika melihat bayangan “bayi lain” yang terpantul di cermin. Hal ini bisa memicu keinginan bayi untuk mendekat sehingga ia akan berusaha menggerakkan tangan dan tubuhnya.
Baca juga: Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Inilah Penjelasan Lengkapnya
6. Melatih si Kecil Duduk di Lantai
Jika posisi duduk anak sudah cukup stabil saat berada di pangkuan atau tanpa menggunakan bantuan apa pun, bantulah dia untuk duduk di lantai dengan kaki dan paha terbuka.
Agar lebih aman, alasi lantai dengan matras atau kasur yang empuk. Dengan begitu, si kecil tidak langsung terbentur pada permukaan yang keras ketika ia terjatuh saat latihan duduk di lantai.
Kemudian, ibu juga bisa meletakkan mainan yang berbunyi atau berwarna di hadapan si kecil agar ia merasa tertarik untuk mencapainya.
Dalam kondisi ini, si kecil akan berusaha untuk mendorong tubuhnya sedikit ke depan sehingga tangannya akan lebih terlatih dalam menopang badannya.
Itu dia berbagai stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak yang bisa ibu lakukan untuk mendorong perkembangan fungsi motorik si kecil.
Ketika anak sudah mulai aktif secara fisik, pastikan bahwa kebutuhan nutrisi dan cairan tubuhnya selalu tercukupi dengan baik.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan si kecil yang sudah mulai bisa duduk dan merangkak, ibu dapat menyediakan AQUA Galon di rumah.
Kenapa harus AQUA? Karena tidak semua air itu AQUA. AQUA datang dari gunung terpilih yang terlindungi sumber mata airnya melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta minimal 1 tahun penelitian terhadap lebih dari 600 parameter.
AQUA disaring alami oleh berlapis-lapis bebatuan yang kaya mineral alami dan diproses tanpa tersentuh tangan manusia serta melalui 400 tahap uji kualitas sebelum dikirimkan melalui jaringan distribusi.
Selain itu, AQUA pun turut melindungi keberlanjutan sumber daya air dengan mengembalikan air ke dalam ekosistem dan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Indonesia.
AQUA Galon yang merupakan galon isi ulang juga bisa digunakan berkali-kali sehingga lebih ramah lingkungan.
Karena memiliki ukuran yang besar, yakni 19 liter, AQUA Galon bisa membantu mencukupi kebutuhan air minum sehari-hari di rumah. Harganya pun cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp1.000-an per liter.
AQUA juga halal dan sesuai dengan standar BPOM & SNI, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Yuk, pilih AQUA yang merupakan produk Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan air minum keluarga! AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal.
Baca juga: 3 Resep Bubur Bayi Sehat, Simak Tips untuk Membuatnya!