Logo AQUA

Mengenal Olahraga Maraton: Sejarah, Teknik, dan Manfaatnya

Hidup Sehat | 17 September 2024

Bagikan:

Mengenal Olahraga Maraton: Sejarah, Teknik, dan Manfaatnya

Di tengah semakin tingginya kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, banyak orang mulai mencari cara untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Salah satunya melalui lari maraton, yang kian populer belakangan ini. 

Lari maraton tidak hanya menjadi ajang untuk menguji kemampuan fisik, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang digandrungi banyak orang. Dengan mengikuti maraton, Anda tidak hanya berolahraga secara rutin, tetapi juga melatih disiplin, daya tahan, dan ketangguhan mental.

Namun, sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam maraton, penting untuk Anda memahami lebih dalam tentang lari maraton, mulai dari apa itu maraton, sejarahnya, teknik-teknik yang perlu dikuasai, hingga manfaat yang bisa diperoleh dari olahraga ini. Yuk, simak penjelasan lengkap dan mudah dipahami mengenai lari maraton berikut!

Pengertian Lari Maraton

Lari maraton adalah perlombaan lari jarak jauh dengan panjang rute yang ditetapkan sejauh 42,195 kilometer atau setara dengan 26,219 mil. Maraton biasanya diadakan di jalanan kota dan menjadi ajang olahraga yang populer di berbagai belahan dunia. Lari maraton tidak hanya mengandalkan kecepatan, tetapi juga ketahanan dan strategi. 

Sejarah Lari Maraton

Lari maraton memiliki sejarah yang panjang, berawal dari peristiwa di Yunani Kuno pada tahun 490 SM. Pada saat itu, terjadi Pertempuran Marathon, di mana pasukan Yunani berhasil mengalahkan pasukan Persia. Setelah kemenangan tersebut, seorang prajurit Yunani bernama Pheidippides ditugaskan untuk membawa kabar baik ini ke Athena, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Marathon.

Pheidippides berlari tanpa henti untuk menyampaikan pesan kemenangan. Setibanya di Athena, Pheidippides berhasil menyampaikan pesan tersebut. Namun, ia akhirnya meninggal karena kelelahan setelah sebelumnya juga berlari sejauh 240 kilometer dari Sparta.

Sejak saat itu, lari jarak jauh ini disebut dengan lari maraton, yang diambil dari tempat asal Pheidippides memulai larinya. Lari ini dikenang sebagai bentuk penghargaan terhadap keberanian dan ketahanan fisik Pheidippides yang berlari sejauh itu untuk menyampaikan pesan penting.

Maraton modern pertama kali diadakan pada Olimpiade Athena tahun 1896, dengan rute yang kurang lebih sama dengan yang ditempuh Pheidippides. Kemudian, maraton menjadi bagian dari Olimpiade dan banyak acara maraton lainnya diselenggarakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: 4 Manfaat Lari Maraton bagi Kesehatan Tubuh, Simak Ya!

Teknik Lari Maraton

Untuk menyelesaikan lari maraton, penting untuk menguasai teknik lari yang baik. Berikut adalah beberapa teknik dasar yang harus diperhatikan:

1. Teknik Pemanasan

Sebelum lari, Anda perlu melakukan pemanasan untuk mengatur tubuh agar lebih siap beraktivitas dan mengurangi risiko cedera. Anda bisa memulainya dengan berjalan kaki atau jogging selama 5-10 menit untuk membantu meningkatkan detak jantung dan menghangatkan otot-otot tubuh secara perlahan.

2. Teknik Start

Teknik start dalam lari maraton berbeda dengan lomba lari jarak pendek. Dikarenakan maraton adalah lomba ketahanan, tidak diperlukan start dengan kecepatan optimal. Berikut adalah beberapa langkah untuk start yang baik:

  1. Berdirilah dengan posisi tubuh yang rileks dan sedikit condong ke depan. Kaki depan sedikit lebih maju dari kaki belakang, dengan kedua kaki sejajar dengan bahu.
  2. Jangan terburu-buru untuk melesat ke depan. Mulailah dengan kecepatan yang lebih lambat daripada kecepatan rata-rata Anda. Hal ini memungkinkan tubuh untuk menyesuaikan diri dan menghemat energi untuk bagian akhir lomba.

3. Teknik Berlari

Teknik berlari yang baik akan membantu Anda menghemat energi dan menjaga stamina selama maraton. Adapun hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat berlari yaitu sebagai berikut:

  • Jaga postur tubuh tetap tegak dengan pandangan mata ke depan. Hindari membungkuk karena dapat menyebabkan ketegangan pada punggung dan bahu.
  • Lengan harus bergerak secara alami seiring dengan langkah kaki, dengan sudut siku sekitar 90 derajat. Ayunan lengan membantu Anda menjaga keseimbangan.
  • Jaga agar langkah kaki tidak terlalu panjang. Langkah yang terlalu panjang dapat menyebabkan kelelahan lebih cepat dan meningkatkan risiko cedera. Fokus pada langkah yang efisien, di mana kaki mendarat di bawah tubuh, bukan di depan.
  • Idealnya, frekuensi langkah untuk lari maraton adalah sekitar 170-180 langkah per menit. Frekuensi yang tinggi dengan langkah yang pendek dan cepat akan lebih efisien daripada langkah panjang dan lambat.

4. Teknik Pernapasan

Teknik pernapasan yang baik sangat penting agar Anda tidak kehabisan oksigen selama lari maraton. Berikut adalah beberapa teknik pernapasan yang bisa Anda terapkan:

  • Bernapaslah dengan dalam melalui hidung dan mulut secara bersamaan. Teknik ini akan membantu Anda memaksimalkan asupan oksigen.
  • Sinkronkan pernapasan dengan langkah Anda. Misalnya, Anda bisa mencoba pola dua langkah untuk satu tarikan napas dan dua langkah untuk satu hembusan.
  • Fokuskan pernapasan pada diafragma, bukan dada. Teknik ini akan membantu mengisi paru-paru dengan lebih banyak oksigen dan mencegah sesak napas.

Baca juga: Cara Mengatur Nafas saat Lari, Efektif, Anti Lelah!

4. Teknik Finish

Menyelesaikan maraton dengan teknik finish yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil optimal dan tidak dianggap pelanggaran. Berikut adalah teknik yang perlu Anda perhatikan:

  • Jika masih memiliki energi tersisa, pertimbangkan untuk mempercepat langkah Anda dalam beberapa ratus meter terakhir sebelum garis finish. Namun, jangan terlalu memaksakan diri jika tubuh sudah sangat lelah.
  • Saat mendekati garis finish, pastikan postur tubuh tetap tegak. Angkat kepala dan pandangan lurus ke depan untuk menjaga keseimbangan.
  • Setelah melewati garis finish, jangan langsung berhenti secara mendadak. Lakukan pendinginan dengan berjalan kaki atau jogging untuk membantu menurunkan detak jantung secara bertahap dan mencegah kram otot.

Manfaat Lari Maraton

Maraton memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat dari lari maraton:

  • Membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Menurunkan berat badan.
  • Mengurangi stres.

Demikian penjelasan mengenai lari maraton yang memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan berlatih secara konsisten serta menguasai teknik yang tepat, Anda dapat menghemat energi dan meningkatkan peluang untuk menyelesaikan lomba dengan maksimal.

Namun, ingatlah bahwa hidrasi adalah kunci untuk mendukung performa dan pemulihan tubuh saat berolahraga. Nah, AQUA bisa menjadi sahabat terbaik Anda dalam menjaga hidrasi sebelum, selama, dan setelah lari maraton. AQUA mengandung air mineral alami dari 19 pegunungan terpilih di Indonesia yang memiliki lapisan pelindung sehingga bebas dari pencemaran. Hal itu pula yang membuat AQUA terasa dingin alami saat diminum.

AQUA merupakan produk asli Indonesia yang aman dikonsumsi karena telah tersertifikasi halal, BPOM, dan SNI. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, jadikan lari Anda menyenangkan bersama AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal!

Baca juga: Tips Lari yang Benar agar Tidak Mudah Lelah

Referensi:

  1. Lari Maraton: Pengertian, Sejarah, Teknik, dan Manfaat - Buka

Artikel Terkait

Tidak ada artikel.

Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut .