Kentang merupakan salah satu tanaman yang termasuk pada jenis umbi-umbian. Umumnya, tanaman kentang termasuk tanaman yang tumbuh dengan subur pada daerah yang bersuhu dingin.
Selain itu, kentang sering digunakan sebagai alternatif pengganti nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh karena memiliki kandungan kalori yang lebih rendah sehingga cocok dijadikan sebagai menu diet.
Maka dari itu, kentang sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani program diet. Tapi, agar tidak harus membeli terus-menerus, ada baiknya Anda mencoba menanam kentang sendiri.
Selain dapat menjamin secara langsung kualitas kentang, Anda juga dapat menghemat pengeluaran, lho. Nah, untuk mengetahui tata cara menanam kentang dengan baik agar tumbuh subur, simak pembahasan di bawah ini!
Kandungan Kentang yang Penting untuk Kesehatan
Kentang termasuk salah satu tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi, yaitu sebanyak 20,1 gram per 100 gram nya. Selain itu, terdapat juga banyak kandungan lain yang bermanfaat bagi tubuh, seperti kalori, air, protein, gula, serat, dan lemak sehat.
Vitamin dan mineral yang terkandung pada kentang juga melimpah seperti kalium, vitamin C, folat, dan vitamin B6 yang dapat membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh.
Karena kandungannya yang melimpah, kentang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara teratur.
Adapun beberapa manfaat kentang, yaitu membantu menjaga kadar gula darah, melancarkan pencernaan, membantu menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko peradangan, membantu meningkatkan imunitas tubuh, serta membantu menjaga kesehatan otak.
Baca juga: 7 Makanan Rendah Kalori Kunci Tubuh Ideal
Cara Menanam Kentang untuk Pemula
Karena kentang dapat tumbuh dengan lebih baik di area bersuhu dingin, ada baiknya Anda menyediakan lahan di area yang dingin pula agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun, walaupun Anda berkebun di daerah yang bersuhu dingin, menanam kentang tetap bisa membuat Anda lelah dan haus.
Maka dari itu, Anda harus memperhatikan kebutuhan cairan tubuh Anda untuk mencegah mengalami dehidrasi saat menanam kentang.
Untuk mengatasi itu, pastikan Anda selalu sedia AQUA 600 ml yang memiliki kemasan praktis sehingga mudah dibawa ke mana-mana, termasuk berkebun.
Kenapa harus sedia AQUA? Karena air AQUA memiliki sensasi dingin saat diminum pada suhu ruang meskipun tidak didinginkan. Hal ini membuktikan bahwa AQUA berasal dari sumber terlindungi dengan komposisi mineral alaminya yang terjaga.
Yang tidak kalah penting, AQUA 100% murni air pegunungan yang mengandung mineral alami tanpa tambahan zat apa pun sehingga aman dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda.
Jika sudah sedia AQUA 600 ml, yuk, pelajari dan terapkan cara menanam kentang untuk pemula di bawah ini!
1. Siapkan Lahan untuk Menanam Kentang
Kentang cocok untuk ditanam pada area yang bersuhu dingin dan tanah yang gembur. Maka, dalam bercocok tanam kentang, disarankan untuk menggemburkan tanah terlebih dahulu dengan membajak atau mencangkulnya sampai kedalaman kurang lebih 30 cm.
Setelah tanah dibajak atau dicangkul, tanah kemudian perlu dijemur selama minimal 1 minggu sebelum dibuatkan bedengan.
Bedengan merupakan area tanam untuk tumbuhan yang dibuat dari tanah yang telah Anda jemur. Agar optimal, sebaiknya upayakan agar bedengan memiliki lebar 80 cm, tinggi 10 cm, serta memiliki jarak kurang lebih 40 cm antarbedengan.
Jarak ini nantinya berfungsi sebagai aliran air saat hujan turun agar tidak menggenangi bedengan karena tanaman kentang akan sulit tumbuh jika tanah terlalu basah.
2. Pemberian Pupuk Pada Tanah
Pemberian pupuk pada tanah dapat dilakukan setelah lahan selesai disiapkan. Anda tidak harus menggunakan pupuk kimia.
Sebagai alternatif, Anda bisa membuat pupuk organik sendiri dengan mengolah sampah organik seperti limbah rumah tangga, dedaunan, dan kotoran hewan.
Setelah pupuk siap, tambahkan pupuk ke tanah, kemudian timbun kembali dengan tanah agar tidak tergerus air hujan, lalu biarkan selama 10–15 hari.
3. Persiapan Bibit Tanaman Kentang
Saat bercocok tanam kentang, persiapan bibit juga harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Anda dapat memilih umbi yang sehat dan telah dipanen pada usia yang cukup.
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit yang berasal dari umbi yang tua dan kuat dengan ciri-ciri memiliki berat 30–45/50 gram dan diameter 30–35 mm, serta memiliki 3–5 mata tunas.
4. Menanam Bibit Tanaman Kentang
Setelah menyiapkan lahan dan menemukan bibit yang berkualitas, Anda dapat mulai menanam kentang.
Cara menanam kentang dilakukan dengan meletakkan bibit kentang sedalam 8 cm dari permukaan tanah. Kedalaman ini harus diperhitungkan dengan ideal, jangan terlalu atas, namun jangan juga terlalu dalam.
Selain itu, bibit kentang juga harus terkubur seluruhnya, jangan sampai terlihat dari permukaan tanah dan yang boleh terlihat di atas tanah hanya tunas dari bibit tersebut.
5. Pemeliharaan Tanaman Kentang
Selain memberikan pupuk pada tanah setelah membuat bedengan, Anda juga harus memberikan pupuk setelah tanaman kentang tertanam.
Pemberian pupuk dapat mulai dilakukan setelah 30 hari penanaman, dan selanjutnya dapat dilakukan 20 hari sekali agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain pemberian pupuk, Anda juga harus melakukan penyiangan, yaitu pencabutan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman kentang.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan nutrisi yang didapatkan oleh tanaman kentang dari tanah dan cahaya matahari tidak diserap oleh tumbuhan liar di sekitarnya.
Baca juga: 10 Cemilan untuk Diet yang Sehat, Bantu Menjaga Berat Badan!
Itu dia beberapa cara menanam kentang yang harus Anda perhatikan agar tanaman kentang Anda dapat menghasilkan kentang yang segar dan sehat untuk tubuh.
Seperti yang beberapa kali dijelaskan tadi, tanaman kentang lebih baik ditanam pada area yang memiliki suhu udara dingin. Namun, meskipun berada di area yang dingin, tubuh juga akan mengalami lelah dan kekurangan cairan setelah menanam kentang.
Nah, untuk membantu mencegah dehidrasi, Anda sebaiknya sediakan AQUA 600 ml yang memiliki kemasan yang praktis dan mudah dibawa ke mana-mana untuk menemani Anda berkebun dan menanam kentang.
Air AQUA datang dari gunung terpilih yang terlindungi sumber mata airnya melalui 9 kriteria pemilihan, 5 tahapan, serta 1 tahun penelitian dengan 600 parameter.
Selain itu, air AQUA disaring alami oleh berlapis-lapis batuan yang kaya akan mineral dan proses tanpa tersentuh tangan manusia & melalui 400 tahap uji kualitas sebelum dikirimkan melalui jaringan distribusi.
Maka dari itu, jangan lupa #AQUADULU, karena AQUA telah bersertifikat Halal, BPOM, SINI sehingga AQUA aman untuk dikonsumsi Anda dan keluarga karena AQUA 100% Murni, 100% Indonesia, dan 100% Halal.
Baca juga: 12 Makanan Tinggi Serat yang Sehat untuk Pencernaan